dc.description.abstract | Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan bencana alam.
Penanganan preventif dan promotive dalam pola kerja penanggulangan bencana
terdapat pada tahapan pra bencana. Tahapan pra bencana ini merupakan modal
dalam menghadapi bencana dan pasca bencana. Sedikit sekali pemerintah bersama
masyarakat maupun swasta memikirkan tentang langkah-langkah atau kegiatankegiatan
yang perlu dilakukan dalam menghadapi bencana atau memperkecil
bencana. Padahal dengan adanya kegiatan-kegiatan sebelum bencana dapat
mereduksi potensi bahaya/kerugian yang mungkin timbul akibat bencana. Taruna
Siaga Bencana (TAGANA) adalah salah satu organisasi yang bergerak dalam
penanggulangan bencana sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup
masyarakat korban bencana. Bukan hanya memberikan bantuan langsung semata
dan mengembalikan kondisi kesehatan mental korban bencana alam pada pasca
bencana tapi bagaimana menyusun rancangan penanganan preventif dan promosi
yang valid agar dampak bencana khususnya kesehatan mental bisa minimalisir.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Taruna Siaga
Bencana (TAGANA) dalam kegiatan pra bencana untuk kesehatan mental korban
bencana di Kabupaten Jember. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan
untuk Tagana dan Dinas Sosial lebih mengembangkan lagi kegiatan yang
melibatkan masyarakat agar masyarakat siap menghadapi bencana dan bentuk
pelayanan sosial untuk kelompok rentan masih sebatas untuk anak-anak dan
lansia. Untuk ibu hamil masih belum ada. Sebaiknya pelayanan sosial yang
diberikan berupa kegiatan konseling (bagi lansia, perempuan, ibu hamil), anak-
anak bisa diajak bermain kesenian dan olahraga, dan juga terdapat konseling
untuk keluarga. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Wawancara mendalam
dilakukan oleh 3 informan utama. Penelitian ini dilakukan pada bulan JuliAgustus
2013 di Dinas Sosial Kabupaten Jember. Instrumen pengumpulan data
yang digunakan adalah guide interview dibantu oleh alat perekam suara, alat tulis,
dan menggunakan lembar observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan
oleh peneliti adalah: wawancara mendalam (indepth interview), observasi,
triangulasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tagana Kabupaten Jember membuat
perencanaan untuk kesehatan mental korban bencana dengan pembentukan divisi
trauma center. Rencana aksi untuk kesehatan mental korban bencana meliputi
pencegahan, kesiapsiagaan, dan mitigasi non fisik seperti pemberian sosialisasi
dan simulasi/aksi lapangan di sekolah SD/SMP/SMP. Persiapan kesehatan mental
personil lebih mengarah kepada pengadaan pelatihan/pemantapan personil Tagana
sesuai divisi masing-masing, motivasi masuk di Tagana, adanya dukungan
keluarga, menimbulkan perasaan iba ketika melihat masyarakat yang terkena
dampak psikis serta bisa membuat psikis relawan terganggu seperti mengalami
kejenuhan sampai stres akibat kelelahan kerja. Jaringan kerja untuk menangani
kesehatan mental korban bencana selain dari anggota Tagana yang masuk di divisi
trauma center juga merekrut masyarakat yang mempunyai potensi untuk ikut serta
dalam penanggulangan bencana misalnya Guru TK, Mahasiswi/Mahasiswa dari
Perguruan Tinggi, pramuka dan dibantu oleh Dinas Kesehatan. Perencanaan
anggaran untuk kesehatan mental korban masih belum ada. | en_US |