Show simple item record

dc.contributor.authorSiti Arofah
dc.date.accessioned2013-12-02T11:12:32Z
dc.date.available2013-12-02T11:12:32Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM081610101114
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2519
dc.description.abstractGemelli adalah pasangan kembar yang sudah ada sejak dalam janin atau dalam kandungan. Ada dua tipe gemelli, yaitu gemelli monozigot dan dizigot. Gemelli dapat memiliki persamaan yang dipengaruhi oleh gen pembawa sifat yang diturunkan sehingga memiliki genotip dan fenotip sama. Gemelli yang memiliki perbedaan dipengaruhi faktor lingkungan berupa perbedaan nutrisi yang diterima. Gemelli dapat memiliki perbedaan dalam sifat, rupa, jenis kelamin, mata, telinga, kulit, sidik jari, dan ukuran antropologik. Hal itu karena adanya variasi fenotip. Nakasima dkk, Lobb, Lundstrom & McWilliam melaporkan bahwa ada pengaruh genetik yang kuat pada perkembangan bentuk dan hubungan wajah serta rahang. Braun juga menyatakan bahwa genetik memegang peranan penting dalam mendeterminasikan ukuran dan bentuk lengkung geligi. Menurut Hardlicka dalam Mochtar mengatakan bahwa variasi bentuk lengkung geligi ditentukan oleh perbandingan panjang dan lebar lengkung geligi. Perbandingan antara panjang dan lebar lengkung geligi sangat mempengaruhi bentuk dari lengkung. Variasi fenotip yang ada khususnya lengkung geligi pada gemelli merupakan wacana yang perlu dikaji dan diteliti karena melalui studi ini dapat dipelajari apakah suatu sifat atau kelainan disebabkan oleh faktor lingkungan, genetik atau gabungannya. Pengukuran lebar lengkung geligi diperoleh dari pengukuran lebar interkaninus dan intermolar. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan 42 model (21 pasang model) studi rahang atas. Kemudian dilakukan pengukuran pada lebar interkaninus dan lebar intermolarnya dengan menggunakan kaliper digital dengan ketelitian dua angka di belakang koma dalam milimeter. Dari hasil pengukuran didapatkan ukuran rata-rata lebar intermolar permanen rahang atas adalah 33,32 mm pada kembar I dan 35,00 mm pada kembar II, sedangkan ukuran rata-rata lebar intermolar permanen rahang atas adalah 52,89 mm pada kembar I dan 54,31 pada kembar II. Data-data tersebut kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan beberapa uji, yaitu uji Kolmogrov Smirnov Test untuk mengetahui kenormalan dari data yang diperoleh, uji Levene Test untuk mengetahui homogenitas sampel, dan uji T-test untuk mengetahui adanya perbedaan. Berdasarkan uji-uji tersebut didapatkan hasil bahwa perbedaan lebar lengkung geligi pada gemelli yang dilihat dari lebar interkaninus dan lebar intermolar pada gigi permanen rahang atas tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik karena adanya pengaruh faktor genetik yang lebih kuat dari pada faktor lingkungan dan faktor-faktor lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries081610101114;
dc.subjectGELIGI RAHANG ATAS PADA PASANGAN KEMBAR (Gemelli)en_US
dc.titlePERBEDAAN LEBAR LENGKUNG GELIGI RAHANG ATAS PADA PASANGAN KEMBAR (Gemelli) (Penelitian Observasional Analitik)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record