PERBEDAAN LEBAR LENGKUNG GELIGI RAHANG ATAS PADA PASANGAN KEMBAR (Gemelli) (Penelitian Observasional Analitik)
Abstract
Gemelli adalah pasangan kembar yang sudah ada sejak dalam janin atau
dalam kandungan. Ada dua tipe gemelli, yaitu gemelli monozigot dan dizigot. Gemelli
dapat memiliki persamaan yang dipengaruhi oleh gen pembawa sifat yang diturunkan
sehingga memiliki genotip dan fenotip sama. Gemelli yang memiliki perbedaan
dipengaruhi faktor lingkungan berupa perbedaan nutrisi yang diterima. Gemelli dapat
memiliki perbedaan dalam sifat, rupa, jenis kelamin, mata, telinga, kulit, sidik jari,
dan ukuran antropologik. Hal itu karena adanya variasi fenotip.
Nakasima dkk, Lobb, Lundstrom & McWilliam melaporkan bahwa ada
pengaruh genetik yang kuat pada perkembangan bentuk dan hubungan wajah serta
rahang. Braun juga menyatakan bahwa genetik memegang peranan penting dalam
mendeterminasikan ukuran dan bentuk lengkung geligi. Menurut Hardlicka dalam
Mochtar mengatakan bahwa variasi bentuk lengkung geligi ditentukan oleh
perbandingan panjang dan lebar lengkung geligi. Perbandingan antara panjang dan
lebar lengkung geligi sangat mempengaruhi bentuk dari lengkung. Variasi fenotip
yang ada khususnya lengkung geligi pada gemelli merupakan wacana yang perlu
dikaji dan diteliti karena melalui studi ini dapat dipelajari apakah suatu sifat atau
kelainan disebabkan oleh faktor lingkungan, genetik atau gabungannya. Pengukuran
lebar lengkung geligi diperoleh dari pengukuran lebar interkaninus dan intermolar.
Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross-sectional dengan menggunakan 42 model (21 pasang model) studi rahang atas.
Kemudian dilakukan pengukuran pada lebar interkaninus dan lebar intermolarnya
dengan menggunakan kaliper digital dengan ketelitian dua angka di belakang koma
dalam milimeter. Dari hasil pengukuran didapatkan ukuran rata-rata lebar intermolar
permanen rahang atas adalah 33,32 mm pada kembar I dan 35,00 mm pada kembar II,
sedangkan ukuran rata-rata lebar intermolar permanen rahang atas adalah 52,89 mm
pada kembar I dan 54,31 pada kembar II. Data-data tersebut kemudian ditabulasi dan
dianalisis dengan beberapa uji, yaitu uji Kolmogrov Smirnov Test untuk mengetahui
kenormalan dari data yang diperoleh, uji Levene Test untuk mengetahui homogenitas
sampel, dan uji T-test untuk mengetahui adanya perbedaan. Berdasarkan uji-uji
tersebut didapatkan hasil bahwa perbedaan lebar lengkung geligi pada gemelli yang
dilihat dari lebar interkaninus dan lebar intermolar pada gigi permanen rahang atas
tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik karena adanya pengaruh
faktor genetik yang lebih kuat dari pada faktor lingkungan dan faktor-faktor lainnya.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]