Show simple item record

dc.contributor.authorIrwan Efendi
dc.date.accessioned2013-12-02T11:03:49Z
dc.date.available2013-12-02T11:03:49Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM050110301043
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2513
dc.description.abstractPerempuan nelayan dalam kedudukannya sebagai penanggung jawab urusan domestik dan pencari nafkah di sektor publik memainkan peran penting dalam sebagian besar aktivitas domestik dan kegiatan perdagangan di Desa Selomukti. Besarnya peran yang dilakukan oleh perempuan nelayan karena mereka memiliki dasar untuk menyokong perannya itu, dan ini hanya dimungkinkan bila ditunjang oleh karakteristik struktur perekonomian Desa Selomukti dan sistem pembagian kerja yang berlaku, yang memberikan keleluasaan dan kebebasan penuh bagi 87 perempuan yang terlibat di dalamnya. Walaupun demikian dalam struktur kekuasaan rumah tangga nelayan di Desa Selomukti, kaum suami tetap menjadi kepala rumah tangga walaupun hasil atau pendapatannya lebih besar daripada perempuan nelayan dan mereka tetap menjadi kepala rumah tangga yang kedudukannya lebih tinggi dari perempuan nelayan. Sekalipun perempuan harus memainkan peran ganda, yakni sebagai penanggung jawab urusan domestik dan pencari nafkah (urusan publik), mereka berhasil mengembangkan strategi adaptasi sehingga kedua tanggung jawab tersebut dapat disinkronkan secara baik dan memberinya ruang serta peluang untuk mencapai keberhasilan. Berkaitan dengan tangung jawab domestik, pemilikan struktur rumah tangga perempuan sangat membantu agar ia dapat melakukan kegiatan dengan baik. Mereka yang tidak memiliki struktur rumah tangga luas harus keluar rumah untuk meminta bantuan kerabat guna membantu menagani sebagian tanggung jawab domestiknya. Sebagian dari perempuan nelayan mulai melakukan kegiatan yang berkaitan dengan peluang-peluang yang tersedia sesuai dengan kehidupan mereka. Pada dasarnya,keberhasilan yang diperoleh perempuan berhubungan dengan kemampuannya mengatur secara seimbang aktivitasnya diranah domestik dan publik. Aktivitas publik perempuan nelayan dan implikasinya terhadap pola-pola perilaku sosial budaya dalam kehidupan rumah tangganya sudah dianggap sebagai bagian dari kebudayaan masyarakat nelayan dipesisir. Perempuan tumbuh dan berkembang melewati proses yang amat panjang. Keberhasilan dalam berdagang dan penghargaan sosial yang diterima dari lingkungannya adalah hasil kerja keras yang cukup lama. Berangkat dari lingkungan keluarga perempuan dengan kerja kerasnya perempuan nelayan meraih keberhasilan. Keberhasilan yang diraihnya kadangkala harus sirna kembali, usahanya surut ke belakang, demikian juga terjadi dikalangan pemilik perahu. Fakta-fakta kelangsungan usaha perdagangan ikan, rejeki, dan nasib tidak dapat dipastikan konsistensinya untuk dan oleh setiap orang. Secara umum, hal demikian merupakan refleksi dari ketidak pastian kehidupan yang selalu terjadi setiap saat pada garis nasib masyarakat nelayan. Mereka bekerja keras mencari nafkah memperoleh penghasilan sendiri dan sebagai pengelola tunggal sumberdaya keluarga, dalam pengambilan keputusan yang menyangkut urusan rumah tangga dan aktivitas ekonominya, perempuan memainkan peranan yang dominan dan relatif otonom dibandingkan dengan suaminya. Dalam pandangan masyarakat nelayan, 88 perempuan memiliki kedudukan khusus yang berkaitan dengan harta kekayaan atau sumberdaya berharga lainnya yang dimiliki keluarga. Karakteristik posisi ini, perempuan memiliki peranan yang sangat dominan dalam mengelola dan mengontrol harta kekayaan keluarga. Dalam hubungannya dengan aktivitas ekonomi dan upaya untuk menjaga kelangsungan kegiatan perdagangan yang dilakukannya, perempuan mengembangkan strategi-strategi hubungan kerja baik dengan nelayan. Hubungan kerja dengan nelayan adalah hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Keterlibatan perempuan dalam mencari nafkah rumah tangganya tidak menimbulkan ketegangan gender dalam pengaturan tugas-tugas rumah tangga. Pada umumnya, laki-laki menerima keberadaan perempuan mencari nafkah. Bagi seorang nelayan buruh (pandhiga), perempuan yang bekerja sangat membantu mengatasi ketidak pastian penghasilan setiap hari. Bagi nelayan pemilik perahu (orengah) perempuan yang bekerja tidak hanya berfungsi untuk mengatasi ketidak pastian perolehan penghasilan setiap hari, tetapi juga mengatasi pembiayaan operasi perahu setiap hari yang relatif besar. Tanpa keterlibatan perempuan membiayai operasi perahu, niscaya perahu tidak akan beroperasi. Perempuan tidak hannya menanggung beban untuk mengatasi kesulitan pemenuhan kebutuhan hidup rumah tangganya, tetapi juga menjaga kelangsungan usaha rumah tangga lainnya. Pada umumnya mayarakat nelayan Selomukti memberikan persepsi positif terhadap istri yang bekerja. Mereka bahkan menilai kurang baik jika seorang perempuan nelayan tidak ikut bekerja memikul tanggung jawab rumah tangga. Perempuan yang tidak bekerja disaat suaminya tidak memperoleh hasil tangkapan menjadi bahan pembicaraan tetangga di sekitarnya. Secara umum, keterlibatan perempuan mencari nafkah rumah tangga dipandang sebagai bagian integral dari kebudayaan masyarakat nelayan di Desa Selomukti. Para perempuan nelayan yang bekerja di ranah publik untuk mencari tambahan dari pendapatan para nelayan yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari, maka dari itu para perempuan nelayan bertindak sebagai pencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan suaminya dalam kebutuhan rumah tangga. Walaupun perempuan nelayan berprofesi sebagai pekerjaan publik tetapi perempuan nelayan tetap mempunyai tanggung jawab domestiknya yaitu mengurus kebutuhan rumah tangga, mengurus anak dan melayani suami dan mencari tambahan pendapatan dari suami yang kesehariannya kadang mencukupi kadang tidak. Akan tetapi peran dari perempuan nelayan dianggap hanya sebagai pelengkap dan dianggap hal yang lumrah dimata para nelayan, padahal peran dari perempuan nelayan dibandingkan dengan nelayan bebannya lebih berat peran perempuan nelayan, hanya saja pekerjaan nelayan berisiko tinggi yaitu menghadapi gelombang besar. Sedangkan pada musim tera’an tiba para nelayan biasanya sibuk memperbaiki pancing dan jaring saja sedangkan para perempuan lebih aktif bekerja yakni mengurus anak, mengurus rumah, mengurus suami dan memasak.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries050110301043;
dc.subjectPERAN, PEREMPUAN, EKONOMIen_US
dc.titlePERAN PEREMPUAN DALAM KEHIDUPAN EKONOMIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record