Show simple item record

dc.contributor.authorRISKI SUMASTO
dc.date.accessioned2014-01-27T02:54:38Z
dc.date.available2014-01-27T02:54:38Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM040910201128
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25002
dc.description.abstractSejak lama kepemimpinan menjadi pusat perhatian para ahli teori, ahli riset, dan praktisi, karena dalam kenyataannya tiada organisasi tanpa pemimpin. Keberadaan seorang pemimpin dalam organisasi itu sangat penting artinya, karena pemimpin adalah yang menggerakkan, mengatur dan mengarahkan organisasi itu untuk mencapai tujuannya. Setiap pemimpin itu mempunyai fungsi dan peranan untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin merupakan titik sentral penggerak yang menentukan. Hal ini berarti kepemimpinan adalah syarat utama bagi organisasi yang ingin mencapai tujuannya secara efektif. Dalam membahas masalah kepemimpinan ini, penulis menetapkan kepemimpinan kepala desa. Sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004, adapun tugas dan kewajiban kepala desa adalah memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa, membina kehidupan masyarakat desa, membina perekonomian desa, memelihara ketentraman dan ketertiban desa, mendamaikan perselisihan masyarakat di desa, dan mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya. Dari tugas dan kewajiban kepala desa seperti yang tersebut di atas, kepala desa mempunyai peranan yang jelas yaitu sebagai pemimpin organisasi dalam hal ini adalah organisasi pemerintahan desa. Dalam rangka menerapkan kepemimpinan yang efektif, penulis dalam mengukur kepemimpinan efektif kepala desa tersebut menggunakan pendekatan situasional. Dalam pendekatan kepemimpinan terpadu itu, dijelaskan bahwa untuk mencapai kepemimpinan yang efektif itu tergantung dari gaya kepemimpinan dan tingkat kematangan bawahan. Laporan akhir ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan kepala desa dan tingkat kematangan bawahan serta seberapa besar hubungan antara gaya kepemimpinan dengan tingkat kematangan bawahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dan asosiatif. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti, serta berdasarkan analisis dan kuesioner, dan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan (X) dengan tingkat kematangan bawahan (Y) dan menunjukkan tingkat hubungan yang kuat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040910201128;
dc.subjectGAYA KEPEMIMPINANen_US
dc.titleHUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN TINGKAT KEMATANGAN BAWAHAN ( Analisis Kepemimpinan Situasional Kepala Desa Subo Kec. Pakusari, Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail
This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record