dc.description.abstract | Secara geografis, panjang pantai Indonesia yang mencapai 81.000 km
potensial bagi pengembangan komoditas sumber daya hayati laut serta berpeluang
besar dan potensial sebagai penghasil rumput laut dan memberikan arti penting bagi
perkembangan pembangunan perikanan di Indonesia. Selain merupakan salah satu
sumber daya hayati, rumput laut memiliki potensi kandungan bahan pangan dan
bahan farmasi yang cukup potensial dan merupakan komoditi yang bernilai ekonomis
karena sangat dibutuhkan oleh manusia serta sering digunakan sebagai bahan baku
industri, juga merupakan salah satu sumber devisa negara dan sumber pendapatan
bagi masyarakat pesisir. Salah satu rumput laut yang dapat dikembangkan melalui
budidaya adalah Gracilaria verrucosa.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek suhu berpengaruh
terhadap pertumbuhan Gracilaria verrucosa, serta pada kisaran suhu berapa
Gracilaria verrucosa tersebut akan tumbuh paling baik. Melalui penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh suhu berbeda terhadap
pertumbuhan alga merah Gracilaria verrucosa.
Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan penumbuhan pada
variasi suhu 22℃ 24℃, 25℃, 27℃ dan 31℃. Sampel diambil dari hasil budidaya
tambak di Desa Sumiring, Dusun Kalbut, Kecamatan Mangaran, Kabupaten
Situbondo dan ditumbuhkan dalam tanki penumbuhan dan diadaptasi selama 2
minggu untuk mendapatkan perlakuan selanjutnya. Laju pertumbuhan harian (daily
growth rate) dan pertumbuhan panjang nisbi diukur dalam tiga hari pertama dan tiga
hari kedua, pada masing-masing penanaman sebanyak 10 sampel dari masing-masing perlakuan temperatur yang kemudian penamaman tersebut diulang dalam 4 minggu
berurutan dari sampel yang telah ditumbuhkan dalam tangki pertumbuhan dalam
temperatur, salinitas 25
0
/
dan pH dan intensitas yang sama selama satu bulan.
Media air laut setiap minggu diganti dengan air laut yang baru dengan menambahkan
tiga perempat air baru dari air yang disisakan sebanyak ¼ bagian.
00
Pada hasil didapatkan bahwa bahwa temperatur yang berbeda memberikan
efek yang berbeda pada rata-rata laju pertumbuhan bobot harian dan rata-rata laju
pertumbuhan panjang harian dalam setiap minggu pada gracilaria yang ditumbuhkan
dalam skala laboratorium selama satu bulan. Pada hasil juga didapatkan bahwa
temperatur yang berbeda memberikan efek pertumbuhan yang berbeda pada
pertumbuhan Gracilaria verrucosa pada pengukuran kadar air dan efek visual yang
dihasilkan pada temperatur 22
0
C, 24
0
C, 25
0
C, 27
0
C dan 31
0
C.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa rumput laut Gracilaria.
verrucosa dapat tumbuh secara optimal pada kisaran temperatur 22
C,
27
0
C penelitian tersebut, dengan didukung oleh kualitas air yang berada pada kisaran
toleransi, serta cara budidaya rumput laut yang diaplikasikan pada pertambakan
dalam skala laboratorium, sedangkan pada suhu 31
0
0perlakuan temperatur yang kemudian penamaman tersebut diulang dalam 4 minggu
berurutan dari sampel yang telah ditumbuhkan dalam tangki pertumbuhan dalam
temperatur, salinitas 25
0
/
dan pH dan intensitas yang sama selama satu bulan.
Media air laut setiap minggu diganti dengan air laut yang baru dengan menambahkan
tiga perempat air baru dari air yang disisakan sebanyak ¼ bagian.
00
Pada hasil didapatkan bahwa bahwa temperatur yang berbeda memberikan
efek yang berbeda pada rata-rata laju pertumbuhan bobot harian dan rata-rata laju
pertumbuhan panjang harian dalam setiap minggu pada gracilaria yang ditumbuhkan
dalam skala laboratorium selama satu bulan. Pada hasil juga didapatkan bahwa
temperatur yang berbeda memberikan efek pertumbuhan yang berbeda pada
pertumbuhan Gracilaria verrucosa pada pengukuran kadar air dan efek visual yang
dihasilkan pada temperatur 220C, 240
C, 250
C, 27 0
C dan 310C.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa rumput laut Gracilaria.
verrucosa dapat tumbuh secara optimal pada kisaran temperatur 22
C,27
C penelitian tersebut, dengan didukung oleh kualitas air yang berada pada kisaran
toleransi, serta cara budidaya rumput laut yang diaplikasikan pada pertambakan
dalam skala laboratorium, sedangkan pada suhu 31 C
verrucosa masih dapat tumbuh meskipun mempunyai kendala pertumbuhan.
Meskipun demikian diperlukan pengamatan yang lebih lanjut pada temperatur lebih
rendah mengingat pentingnya temperatur yang merupakan parameter fisika dalam
C, rumput laut Gracilaria.
verrucosa masih dapat tumbuh meskipun mempunyai kendala pertumbuhan.
Meskipun demikian diperlukan pengamatan yang lebih lanjut pada temperatur lebih
rendah mengingat pentingnya temperatur yang merupakan parameter fisika dalam
perlakuan temperatur yang kemudian penamaman tersebut diulang dalam 4 minggu
berurutan dari sampel yang telah ditumbuhkan dalam tangki pertumbuhan dalam
temperatur, salinitas 25
0
/
dan pH dan intensitas yang sama selama satu bulan.
Media air laut setiap minggu diganti dengan air laut yang baru dengan menambahkan
tiga perempat air baru dari air yang disisakan sebanyak ¼ bagian.
00
Pada hasil didapatkan bahwa bahwa temperatur yang berbeda memberikan
efek yang berbeda pada rata-rata laju pertumbuhan bobot harian dan rata-rata laju
pertumbuhan panjang harian dalam setiap minggu pada gracilaria yang ditumbuhkan
dalam skala laboratorium selama satu bulan. Pada hasil juga didapatkan bahwa
temperatur yang berbeda memberikan efek pertumbuhan yang berbeda pada
pertumbuhan Gracilaria verrucosa pada pengukuran kadar air dan efek visual yang
dihasilkan pada temperatur 22
0
C, 24
0
C, 25
0
C, 27
0
C dan 31
0
C.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa rumput laut Gracilaria.
verrucosa dapat tumbuh secara optimal pada kisaran temperatur 22
C,
27
0
C penelitian tersebut, dengan didukung oleh kualitas air yang berada pada kisaran
toleransi, serta cara budidaya rumput laut yang diaplikasikan pada pertambakan
dalam skala laboratorium, sedangkan pada suhu 31
0
0
C, rumput laut Gracilaria.
verrucosa masih dapat tumbuh meskipun mempunyai kendala pertumbuhan.
Meskipun demikian diperlukan pengamatan yang lebih lanjut pada temperatur lebih
rendah mengingat pentingnya temperatur yang merupakan parameter fisika dalam
perlakuan temperatur yang kemudian penamaman tersebut diulang dalam 4 minggu
berurutan dari sampel yang telah ditumbuhkan dalam tangki pertumbuhan dalam
temperatur, salinitas 25
0
/
dan pH dan intensitas yang sama selama satu bulan.
Media air laut setiap minggu diganti dengan air laut yang baru dengan menambahkan
tiga perempat air baru dari air yang disisakan sebanyak ¼ bagian.
00
Pada hasil didapatkan bahwa bahwa temperatur yang berbeda memberikan
efek yang berbeda pada rata-rata laju pertumbuhan bobot harian dan rata-rata laju
pertumbuhan panjang harian dalam setiap minggu pada gracilaria yang ditumbuhkan
dalam skala laboratorium selama satu bulan. Pada hasil juga didapatkan bahwa
temperatur yang berbeda memberikan efek pertumbuhan yang berbeda pada
pertumbuhan Gracilaria verrucosa pada pengukuran kadar air dan efek visual yang
dihasilkan pada temperatur 22
0
C, 24
0
C, 25
0
C, 27
0
C dan 31
0
C.
Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa rumput laut Gracilaria.
verrucosa dapat tumbuh secara optimal pada kisaran temperatur 22
C,
27
0
C penelitian tersebut, dengan didukung oleh kualitas air yang berada pada kisaran
toleransi, serta cara budidaya rumput laut yang diaplikasikan pada pertambakan
dalam skala laboratorium, sedangkan pada suhu 31
0
0
C, rumput laut Gracilaria.
verrucosa masih dapat tumbuh meskipun mempunyai kendala pertumbuhan.
Meskipun demikian diperlukan pengamatan yang lebih lanjut pada temperatur lebih
rendah mengingat pentingnya temperatur yang merupakan parameter fisika dalam
pertumbuhan Gracilaria verrucosa. | en_US |