Show simple item record

dc.contributor.authorYusman Arif Ash`ary
dc.date.accessioned2014-01-27T00:33:40Z
dc.date.available2014-01-27T00:33:40Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM070810101159
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24692
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian Ricardian Equivalence Hypothesis (REH) terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara Indonesia dengan berbasis Model Bernheim tahun 1980-2011. Fenomena REH menunjukkan pembiayaan APBN melalui defisit anggaran akan menyebabkan penurunan tabungan pemerintah akibat pemotongan pajak. Ekonom klasik sendiri berpandangan defisit anggaran pemerintah dengan menurunkan tarif pajak akan meningkatkan suku bunga dan menurunkan investasi swasta Bernheim (1989) & Seater (1993), berpandangan bahwa adanya defisit anggaran pemerintah dapat merugikan perekonomian yang dinalisis melalui makro fundamental perekonomian. Kontras dengan pandangan klasik, pandangan ricardian mensyaratkan bahwa turunnya tabungan pemerintah akan diimbangi oleh tabungan swasta yang lebih tinggi, hal ini terjadi karena peningkatan belanja pemerintah bersifat temporer dan tidak berpengaruh terhadap permanent income masyarakat karena diimbangi pemotongan belanja dimasa depan (Barro, 1974; Cadsby dan Frank, 1991; Slate et al, 1995; Ricciuti dan Laurea, 2003). Pandangan REH secara keseluruhan berpendapat bahwa defisit anggaran mempunyai pengaruh yang netral terhadap perekonomian. Sementara itu sejurus dengan konsepsi REH, poin penting yang perlu ditelaah adalah konsep dan implementasi APBN di Indonesia. Suminto (2004:1) dan Seda (2003:68) memaparkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan salah satu instrumen utama pemerintah dalam mensejahterakan rakyat dan terkait dengan pengelolaan perekonomian negara. Isu defisit anggaran di Indonesia sebagai sumber pembiayaan APBN menjadi perhatian utama bahkan sejak kabinet Ampera (Orde Lama), pengaruh pembiayaan APBN seperti dipaparkan (Kunarjo, 2001:4; Abimanyu, 2003; Sriyana, 2007; Purnomo, 2010) yang dilakukan melalui pinjaman luar negeri maupun penerbitan obligasi mempengaruhi beberapa variabel makro ekonomi antara lain tingkat bunga, neraca pembayaran, tingkat inflasi, konsumsi dan tabungan, dan tingkat pertumbuhan ekonomi Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pertumbuhan ekonomi, defisit anggaran, belanja pemerintah, hutang pemerintah dan tabungan masyarakat terhadap konsumsi domestik di Indonesia, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini fokus kepada dua analisis, yaitu analisis deskriptif dan analisis kausal dengan menggunkan metode Error Correction Model (ECM) Domowitz and Elbadlawi (1987) untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh Ricardian equivalence Hypothesis dalam APBN Indonesia. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi praktisi, mahasiswa, maupun masyarakat tentang fenomena empiris dan konsep ricardian di Indonesia. Untuk menunjang penelitian pada tinjauan pustaka akan dipaparkan dengan berbagai aspek teori yang mendukung serta konsep dan framework yang dihubungkan dengan logika ricardian seperti teori defisit anggaran, teori fiskal, teori konsumsi, teori pengeluaran pemerintah, teori hutang pemerintah dan teori (REH) ricardian equivalence hypothesis guna melengkapi penelitian ini juga dihadirkan beberapa kompilasi penelitian sebelumnya secara komprehensif mengenai pengaruh REH dalam logika dan respon terhadap makro ekonomi Indonesia dari penelitian Adji (1996), Giorgioni dan Holden (2001), Kustepeli (2005), Agustinus (2006). Penelitian ini mengadaptasi model yang digunakan oleh Bernheim (1987) mengenai pengukuran dampak langsung defisit anggaran melalui data agregat time series dengan metode Ordinary Least Square (OLS) dan error correction model (ECM). Uji pertama uji stasioneritas data melalui uji akar-akar unit (unit root test), Uji Kointegrasi (cointegrasion test), ECM, Uji Asumsi Klasik dan Uji Stabilitas pada model. Hasil penelitian ini dengan menggunakan simulasi model I-VI b ditemukan bahwa variabel ECT menunjukkana adanya ketidakseimbangan hubungan dinamis antara variabilitas dan variabel independen dalam simulasi model terjadi dalam jangka dan ketidakseimbangan dalam jangka panjang, koefisien kesalahan ketidakseimbangan (ECT) dapat digunakan untuk mengukur tingkat signifikansi 10% dan menunjukkan tanda positif, maka spesifikasi model sudah valid dan dapat menjelaskan variabel dependent yang dalam penelitian ini adalah Cdom Indonesia (Insukindro et al., 2001). Hasil analisis data konsumsi domestik Indonesia ditopang olah pengeluaran konsumsi domestik dan pengeluaran konsumsi investasi tahun 2004-2011 menunjukkan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi disumbangkan dari konsumsi domestik dalam negeri sebesar > 60% dari GDP, kontras dengan pengeluaran konsumsi untuk investasi yang bernilai 33% atas GDP pada tahun 2011. Hasil analisis ekonometrik menunjukkan fenomena ricardian di Indonesia juga melibatkan perkembangan output yang diukur menggunakan tingkat pertumbuhan ekonomi atau GDP. Pertumbuhan GDP juga dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi di dalam suatu negara, perkembangan GDP sejak tahun 2004-2010 menunjukkan peningkatan yang signifikan, beberapa penelitian seperti Cohen (2000) menggunakan parameter rasio hutang terhadap GDP sebagai indikator ketahanan fiskal. Hal ini menjadi penting mengingat rasio hutang terhadap GDP Indonesia menunjukkan rasio yang semakin menurun sejak tahun 2004. berdasarkan simulasi VI b dalam jangka pendek fenomena REH dapat disimpulkan terjadi di Indonesia, hal ni dibuktikan koefisien regresi variabel hutang pemerintah (LU) tidak signifikan dengan nilai -1.1242 dengan nilai prob 0.19 dan menunjukkan pengaruh negatif dimana setiap peningkatan sebesar 1% akan menyebabkan Cdom menurun sebesar 1.1242. Hal ini sejalan dengan penelitian Kustepelli (2005) yang menyatakan bahwa pengeluaran pemerintah bersifat produktif bagi perekonomian, sedangkan dalam hipotesis model klasik menyatakan bahwa defisit akan berpengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi domestik, sebangun dengan hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa hutang pemerintah (LU) dalam jangka panjang berpengaruh negatif dansignifikan yang ditunjukkan melalui nilai koefisien -19.4251 dengan t-stat 1.9 pada α =10%. Hal ini menunjukkan dalam jangka panjang pengaruh defisit anggaran signifikan dan memberikan pengaruh negatif bagi konsumsi domestik (Cdom), untuk kasus Indonesia dalam jangka panjang tidak selaras dengan preposisi REH dimana menyatakan bahwa defisit anggaran menyebabkan efek yang netral terhadap perekonomian. Sementara jika dilihat dari perspektif tingkat tabungan masyarakat (LW). dimana dalam kasus Indonesia menunjukkan bahwa nilai tabungan masyarakat semakin meningkat akan tetapi secara rasio tingkat tabungan pemerintah semakin menurun terhadap tabungan masyarakat, hal ini menunjukkan bahwa hutang yang dilakukan pemerintah Indonesia justru efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diproksikan oleh kenaikan GDP. Dari hasil analisis data pada model VI b dalam jangka pendek menunjukkan bahwa koefisien tabungan masyarakat (LW) tidak signifikan sebesar -0.1808 dengan nilai Prob 0.63 yang artinya menujukkan pengaruh yang negatif dimana setiap peningkatan sebesar 1% akan menyebabkan Cdom menurun sebesar 0.1808. Sementara untuk jangka panjang pada model VI b menunjukkan bahwa tabungan masyarakat (LW) menunjukkan pengaruh signifikan dan berpengaruh positf terhadap Cdom dengan nilai koefisien 2.27628 pada t-stat 0.42 pada α = 10%. Saran yang harus dilakukan Indonesia harus membuat strategi kebijakan yang tepat untuk mendorong terciptanya aliran investasi modal dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang positif sehingga lewat pembiyaan APBN (anggaran defisit/surplus) yang tepat akan memberikan efek yang menguntungkan bagi perekonomian. Pembiayaan APBN disarankan mengutamakan pembiayaan dari dalam negeri. Strategi dan sinergi tersebut dapat berupa kebijakan dalam bidang fiskal maupun moneter.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070810101159;
dc.subjectPendapatan dan Belanja Negara Indonesiaen_US
dc.titlePengujian Ricardian Equivalence Hypothesis terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia Berbasis Model Bernheim Tahun 1980-2011en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record