UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN TRIGONOMETRI SISWA MELALUI METODE INKUIRI DENGAN PEMBELAJARAN KOOP TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DI SMA MUHAMMADIYAH 3 JEMBER KELAS X TAHUN AJARAN 2009/2010
Abstract
enyataan yang terjadi di SMA Muhammadiyah 3 Jember terutama kelas X-4
adalah masih banyak siswa yang belum memahami konsep prasyarat dalam
matematika, misal yang paling mendasar adalah operasi hitung dan teorema
Pythagoras yang akan digunakan pada pembelajaran trigonometri.
Pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) melalui metode inkuiri
adalah suatu pembelajaran yang menuntut siswa aktif, kreatif dan ilmiah dalam
mengembangkan ide atau gagasan dalam memecahkan masalah dengan proses yang
lebih mendetail dengan 5 tahapan yaitu mengidentifikasi pertanyaan, bertanya,
mengajukan dugaan, mengumpulkan data, dan menyimpulkan masalah. Dalam
penelitian ini yang dimaksud dengan aktif adalah siswa dapat menjawab pertanyaan
yang disampaikan oleh guru, teman kelompoknya, dan mampu menanggapi
presentasi siswa. Kreatif adalah siswa mampu menuangkan idenya untuk
memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Ilmiah adalah siswa dapat
menjawab dan memahami konsep sesuai dengan sumber data yang diperoleh.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Desain penelitian yang digunakan adalah model skema penelitian tindakan kelas yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yaitu rancangan penelitian yang terdiri
dari 4 fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian
adalah siswa kelas X-4 SMU Muhammadiyah 3 Jember yang berjumlah 50 siswa.
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah metode observasi, metode
wawancara, dan metode tes. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif
dan kuantitatif. Data yang dianalisis meliputi aktivitas guru, aktivitas siswa, dan pemahaman konsep siswa. Alat untuk mengetahui pemahaman konsep siswa meliputi
LKS dan tes akhir.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah persentase aktivitas guru pada
siklus I sebesar 76,39 %, sedangkan pada siklus II sebesar 88,89 %. Persentase
aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif Group Investigation (GI) pada
trigonometri pada siklus I sebesar 72,66 % dan pada siklus II sebesar 79,16 % .
Persentase pemahaman konsep siswa pada trigonometri secara klasikal pada siklus I
sebesar 54,34%, dan pemahaman konsep siswa pada siklus II sebesar 80,25%.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis data dan pembahasan adalah
penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) dengan metode
inkuiri mulai guru membuka pelajaran sampai menutup pelajaran sudah dapat
berjalan dengan baik dan lancar, dan dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman
konsep siswa.