PENGARUH OPERASI PASAR BERAS TERHADAP STABILISASI HARGA BERAS DI INDONESIA
Abstract
Beras merupakan salah satu faktor dari ketahanan pangan nasional. Hal
itu dikarenakan ketahanan pangan ditingkat rumah tangga sangat berkaitan dengan
faktor kemiskinan. Ketahanan pangan terutama ditentukan oleh nilai ekonomis
beras, sebab beras merupakan komoditas paling penting di Indonesia, terutama
bagi kelompok sosial ekonomi rendah. Dengan demikian tingkat harga beras
merupakan determinan utama kemiskinan di tingkat rumah tangga. Kebijakan
tentang harga beras merupakan dilema bagi masyarakat baik produsen maupun
konsumen. Perubahan harga beras tiba-tiba melonjak tanpa bisa dikendalikan.
Situasi ini mendorong pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Logistik
(Perum Bulog) menggelar operasi pasar (OP) di seluruh Indonesia. Pemerintah
akan melakukan Operasi Pasar untuk menstabilkan harga dan meredam inflasi.
Salah satu komoditas yang akan dikendalikan adalah beras karena kenaikan harga
komoditas ini berdampak sangat besar. Operasi Pasar bertujuan untuk
menurunkan harga beras umum. Dengan demikian peneliti akan mengkaji
mengenai operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah agar terjadi kestabilan
harga beras di pasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; (1)
perkembangan produksi operasi pasar beras dari tahun ke tahun. (2) Faktor faktor
yang mempengaruhi harga beras pada operasi pasar beras di pasaran. (3)
Bagaimana keseimbangan harga beras dengan permintaan dan penawaran beras di
pasaran
Penentuan daerah atau tempat penelitian ini dilakukan berdasarkan metode
yang sengaja (purposive methods). Daerah penelitian yang dipilih adalah negara
Indonesia, dengan pertimbangan Negara Indonesia merupakan negara agraris
dengan sektor pertanian yaitu beras sebagai kebutuhan sehari hari bagi masyarakat
Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, analitis dan korelasional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
Linear berganda, uji cobweb dan peramalan (trend).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kuantitas operasi beras nasional
tahun 1989 – 2008 cenderung mengalami fluktuatif. Selain itu trend kuantitas
operasi pasar beras dari tahun 1989 hingga 2028 mengalami penurunan. (2) Faktor
faktor yang berpengaruh nyata pada harga beras adalah permintaan beras,
sedangkan yang berpengaruh tidak nyata adalah kuantitas operasi pasar beras dan
impor beras. (3) Nilai elastisitas harga pada permintaan lebih kecil dibandingkan
dengan elastisitas harga pada penawaran yaitu a1 < b1, yang artinya bahwa harga
beras dari waktu ke waktu akan semakin menjauhi harga keseimbangan, sehingga
harga beras akan semakin tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]