KARAKTERISTIK PRODUKSI SENYAWA HUMIK BERBAHAN BAKU JERAMI PADI
Abstract
Jerami merupakan hasil limbah produk tanaman padi yang tersebar luas di
wilayah Indonesia. Di dalam jerami padi terdapat unsur hara yang dibutuhkan
tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur-unsur hara lainnya. Selama ini
petani membuat limbah pertanian dalam bentuk kompos ke dalam lahan mereka
dan sangat jarang sekali dalam bentuk senyawa humik. Penelitian ini
dilaksanakan di Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember yang
dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2011 dengan 6 perlakuan, perlakuan
tersebut antara lain perlakuan tunggal (utuh, 10-12cm, kawul) dan perlakuan
kombinasi (utuh+ Em4, 10-12cm+Em4 dan kawul+ Em4). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui karakteristik fisik hasil produksi senyawa humik
ekstrak kompos jerami padi meliputi (penurunan tinggi kompos jerami, warna
cairan ekstrak kompos, dan bau), dan perubahan sifat kimia hasil produksi
senyawa humik ekstrak kompos jerami padi meliputi (pH, Kadar air, C-organik,
N-total, C/N Rasio, P-total, C/P Rasio, dan K-total, C/K rasio) pada tiap-tiap
perlakuan yang terjadi selama proses dekomposisi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: Secara umum, perubahan sifat fisik senyawa humik ekstrak kompos
jerami padi yaitu, warna pengomposan yang dihasilkan yaitu coklat hingga coklat
kehitaman, semakin lama proses pengomposan bau yang ditimbulkan oleh
kompos semakin berkurang kecuali perlakuan kawul, Em4. Perubahan sifat kimia
menunjukkan bahwa pemberian Em4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap
penurunan pH mendekati netral dibandingkan dengan tanpa Em4, perlakuan yang
mendekati netral yaitu 10-12cm+Em4 (7,61) dan Kawul+Em4 (7,86). Secaraumum terjadinya penurunan kadar air pada setiap Minggu pengomposan.
Pemberian Em4 dan tanpa Em4 terhadap ukuran jerami memberikan pengaruh
berbeda terhadap ketersedian C-organik antara 25,1%-32,3%
-, N-total tertinggi
dimiliki perlakuan utuh yaitu 2,524%, C/N rasio antara 11-25, P-total tertinggi
dimiliki perlakuan kawul+Em4 (0,69%), nilai C/P rasio terendah pada perlakuan
utuh+Em4 (41,49), K-total tertinggi pada perlakuan kawul+Em4 (2,22%) dan 1012cm+Em4(2,24%),
sedangkan
C/K rasio berkisar antara 11-25. Hubungan antara
C/N dan C/P Rasio sama dengan hubungan antara C/N dan C/K Rasio yang
berbeda tidak nyata, tetapi hubungan antara C/P dan C/K Rasio berbanding
terbalik dengan persamaan y=-0,447+23,43 dan (R
xi
2
=0,275)
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]