PENGARUH KERAPATAN POPULASI DAN DOSIS NITROGEN TERHADAP HASIL TEMBAKAU PAITON DI KECAMATAN MARON KABUPATEN PROBOLINGGO
Abstract
Tembakau adalah salah satu komoditi yang mempunyai peran cukup besar
dalam perekonomian nasional sebagai sumber devisa dan cukai yang cukup tinggi.
Harga jual tembakau yang cukup tinggi membuat komoditi ini banyak
dibudidayakan oleh petani tradisional Indonesia. Varietas Dixie bright merupakan
salah satu varietas unggul introduksi yang banyak ditanam di wilayah Indonesia.
Potensi produksi varietas ini cukup baik dan kandungan nikotinnya cukup rendah.
Permasalahan penerapan teknis budidaya berupa kerapatan populasi dan
dosis nitrogen adalah beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi
tembakau secara umum. Kerapatan populasi yang rendah menyebabkan
pemanfaatan sumberdaya lingkungan tidak optimal dan kerapatan populasi tinggi
dapat menyebabkan tingginya tingkat kompetisi. Nitrogen sebagai unsur penting
bagi tanaman tembakau, sedapat mungkin tersedia dalam keadaan cukup di dalam
tanah karena sangat diperlukan untuk pertumbuhan, meningkatkan produksi, dan
membentuk senyawa nikotin yang dapat mempengaruhi kualitas tembakau.
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu mengetahui adanya interaksi
antara dosis nitrogen dan kerapatan populasi, mengetahui pengaruh dosis nitrogen,
dan mengetahui pengaruh kerapatan populasi terhadap hasil tembakau Paiton di
Kecamatan Maron Kabupaten Probolinggo. Penelitian dilaksanakan di Desa Suko,
Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo yang dimulai pada bulan April hingga
Oktober 2011.
Percobaan dilaksanakan mengikuti rancangan acak kelompok (RAK)
dengan perlakuan tiga taraf dosis nitrogen dan tiga taraf kerapatan populasi.
Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 unit percobaan.
Data hasil pengamatan dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) dan apabila
terdapat beda nyata diteruskan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
dengan taraf 5%. Sebelum dianalisis menggunakan ANOVA, data terlebih dahulu diuji menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Independen.
Apabila tidak memenuhi ketiga syarat uji tersebut, data kemudian diuji
menggunakan Uji Standard Error Mean (SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara dosis pupuk dan
kerapatan populasi memberikan pengaruh berbeda tidak nyata terhadap semua
parameter yang diamati. Peningkatan kerapatan populasi dari 20.000 tanaman/ha
hingga 30.000 tanaman/ha meningkatkan secara nyata berat basah daun atas, berat
setelah peram daun atas, dan berat kering daun atas. Pada parameter berat basah
daun atas, berat setelah peram daun atas, dan berat kering daun atas cenderung
meningkat hingga 30.000 tanaman/ha. Hal ini menunjukkan terdapat
kecenderungan bahwa semakin tinggi populasi per satuan luas, maka produksi
semakin tinggi.
Peningkatan dosis nitrogen dari dosis 80 kg N/ha hingga 240 kg N/ha
meningkatkan secara nyata berat basah daun bawah, berat setelah peram daun
bawah, berat setelah peram daun tengah 1, berat setelah peram daun tengah 2, dan
berat tulang daun bawah tembakau Paiton. Dosis pupuk yang semakin meningkat
akan meningkatkan kandungan nitrogen dalam tanah sehingga penyerapan hara
nitrogen oleh akar tanaman semakin meningkat.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]