Show simple item record

dc.contributor.authorZainul Iksan
dc.date.accessioned2014-01-26T23:07:57Z
dc.date.available2014-01-26T23:07:57Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM031510101118
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24528
dc.description.abstractTanaman Anthurium merupakan salah satu tanaman yang masih dicari oleh konsumen sampai saat ini. Dikalangan kolektor, beberapa jenis Anthurium masih memiliki nilai jual yang tinggi yaitu tanaman yang memiliki variasi bunga dan warna yang cukup banyak. Oleh karena itu penggalian informasi dan penggunaan teknologi yang akurat perlu dilakukan agar kita mampu memanfaatkan dan mengembangkan potensi tanaman ini. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember dimulai bulan Januari 2008 sampai Maret 2009. Eksplan yang digunakan adalah tangkai daun Anthurium andreanum. Penelitian dilakukan secara faktorial dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan, faktor I adalah pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) BAP yang terdiri dari 3 taraf yaitu: B1 = 0,5 ppm, B2 = 1 ppm, dan B3 = 1,5 ppm. Faktor II adalah pemberian ZPT 2,4-D yang terdiri dari 3 taraf yaitu: D1 = 0,05 ppm, D2 = 0,1 ppm, dan D3 = 0,15 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terjadi interaksi antara Zat Pengatur Tumbuh 2,4-D dan ZPT BAP terhadap pembentukan kalus Anthurium andreanum secara in-vitro, (2) Zat Pengatur Tumbuh BAP tidak memberikan pengaruh terhadap pembentukan kalus Anthurium andreanum secara in-vitro, (3) Zat Pengatur Tumbuh 2,4-D memberikan pengaruh terhadap pembentukan kalus tangkai daun Anthurium andreanum. Anthurium plant is a one kind of plant that the consument looking for. Several species of anthurium has a high price in collectors views, especially if the species has a variation of flower and colour. That’s why the information and the using accurate technology needs to do so we can take the benefit and developed this plant. The research take place in Plant Tissue Culture Laboratory of Agricultural Faculty jember University, it was starting on January 2008 until March 2009. Leave stem of Anthurium andreanum were used as a explant for this research. This research consist 2 factor, first factor is the addition of growth regulator subtace (ZPT) BAP: B1 = 0,5 ppm, B2 = 1 ppm, dan B3 = 1,5 ppm. Second factor is the addition of growth regulator subtace (ZPT) 2,4-D : D1 = 0,05 ppm, D2 = 0,1 ppm, dan D3 = 0,15 ppm. Parameters that observed are callus diameters, bud length, number of bud, root length, and number of roots. The result is been analyzed, using complete random models (RAL) factorial and continued with Duncan test 5%. The result showed that 2,4 D (factor II) is single factor to influence all parameters. The reseach result is: (1) there’s an interaction between plant growth regulator 2,4-D and PGR BAP into Anthurium andreanum callus forming with in vitro ways, (2) BAP plant growth regulator uneffected into Anthurium andreanum callus forming with in vitro ways, (3) 2,4-D plant growth regulator effected into leaves stem of Anthurium andreanum callus forming.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries031510101118;
dc.subjectENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH BAP DAN 2,4-D TERHADAP PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN KALUS DARI EKSPLAN TANGKAI DAUNen_US
dc.titleENGARUH PEMBERIAN ZAT PENGATUR TUMBUH BAP DAN 2,4-D TERHADAP PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN KALUS DARI EKSPLAN TANGKAI DAUN Anthurium andreanumen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record