dc.description.abstract | Tanaman Anthurium merupakan salah satu tanaman yang masih dicari
oleh konsumen sampai saat ini. Dikalangan kolektor, beberapa jenis Anthurium
masih memiliki nilai jual yang tinggi yaitu tanaman yang memiliki variasi bunga
dan warna yang cukup banyak. Oleh karena itu penggalian informasi dan
penggunaan teknologi yang akurat perlu dilakukan agar kita mampu
memanfaatkan dan mengembangkan potensi tanaman ini.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan
Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember dimulai bulan Januari
2008 sampai Maret 2009. Eksplan yang digunakan adalah tangkai daun
Anthurium andreanum. Penelitian dilakukan secara faktorial dengan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan, faktor I adalah
pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) BAP yang terdiri dari 3 taraf yaitu: B1 =
0,5 ppm, B2 = 1 ppm, dan B3 = 1,5 ppm. Faktor II adalah pemberian ZPT 2,4-D
yang terdiri dari 3 taraf yaitu: D1 = 0,05 ppm, D2 = 0,1 ppm, dan D3 = 0,15 ppm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terjadi interaksi antara Zat
Pengatur Tumbuh 2,4-D dan ZPT BAP terhadap pembentukan kalus Anthurium
andreanum secara in-vitro, (2) Zat Pengatur Tumbuh BAP tidak memberikan
pengaruh terhadap pembentukan kalus Anthurium andreanum secara in-vitro, (3)
Zat Pengatur Tumbuh 2,4-D memberikan pengaruh terhadap pembentukan kalus
tangkai daun Anthurium andreanum.
Anthurium plant is a one kind of plant that the consument looking for.
Several species of anthurium has a high price in collectors views, especially if the
species has a variation of flower and colour. That’s why the information and the
using accurate technology needs to do so we can take the benefit and developed
this plant.
The research take place in Plant Tissue Culture Laboratory of Agricultural
Faculty jember University, it was starting on January 2008 until March 2009.
Leave stem of Anthurium andreanum were used as a explant for this research.
This research consist 2 factor, first factor is the addition of growth regulator
subtace (ZPT) BAP: B1 = 0,5 ppm, B2 = 1 ppm, dan B3 = 1,5 ppm. Second factor
is the addition of growth regulator subtace (ZPT) 2,4-D : D1 = 0,05 ppm, D2 =
0,1 ppm, dan D3 = 0,15 ppm. Parameters that observed are callus diameters, bud
length, number of bud, root length, and number of roots. The result is been
analyzed, using complete random models (RAL) factorial and continued with
Duncan test 5%. The result showed that 2,4 D (factor II) is single factor to
influence all parameters.
The reseach result is: (1) there’s an interaction between plant growth
regulator 2,4-D and PGR BAP into Anthurium andreanum callus forming with in
vitro ways, (2) BAP plant growth regulator uneffected into Anthurium andreanum
callus forming with in vitro ways, (3) 2,4-D plant growth regulator effected into
leaves stem of Anthurium andreanum callus forming. | en_US |