Show simple item record

dc.contributor.authorFerry Siwi Pratama
dc.date.accessioned2014-01-26T22:40:32Z
dc.date.available2014-01-26T22:40:32Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM041510201097
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24468
dc.description.abstractUsaha jamur merupakan ladang bisnis yang menjanjikan, karena manfaat jamur yang sangat banyak (sebagai pangan dan obat) sehaingga banyak pemodal kecil dan besar tertarik untuk terjun ke dalam usaha jamur. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak menentu, meyebabkan banyak petani yang mulai “melirik” jamur sehingga beramai-ramai menanam jamur. Oleh karena itu sentra jamur pun kian menjamur. Lebih dari 200 petani jamur merang yang tersebar di 12 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Jember, dan 50% adalah petani aktif dengan pengalaman lebih dari 5 tahun. Asosiasi petani jamur merang jember didirikan berdasarkan atas keinginan petani untuk mengakomodasi permasalahan yang ada pada petani dan belum untuk dapat teratasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang (1) tingkat dinamika kelompok petani jamur merang, (2) bagaimana korelasinya antara dinamika kelompok terhadap pendapatan petani, (3) dan untuk melihat kontribusi usahatani jamur merang terhadap pendapatan keluarga petani. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, analitik, dan korelasional. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, dengan total responden sebanyak 15 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah, 9 (sembilan) indikator dalam dinamika kelompok, analisis rank spearman, dan analisis kontribusi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa; (1) dinamika kelompok petani jamur merang adalah tinggi, (2) tidak terdapat hubungan yang nyata antara dinamika kelompok petani jamur merang terhadap pendapatan petani, (3) Pendapatan usahatani jamur merang adalah tinggi, (4) kontribusi usahatani jamur merang terhadap pendapatan keluarga adalah sedang. Mushroom is a promising business fields, because the benefits of a mushroom that is very much (as food and medicine) many small and large investors are interested to dive into the mushroom business. Economic conditions in Indonesia that is uncertain, cause a lot of farmers who began to "glance" mushrooms that grow mushrooms abuzz. Therefore, the centers of mushrooms are mushrooming. More than 200 mushroom farmers spread across 12 Districts in Jember, and 50% are active farmers with more than five years experience. Farmers associations established to accommodate the existing problems on the farmers and yet to be resolved. This study aimed to find out about (1) level of edible mushroom farmer group dynamics, (2) how the correlation between the dynamics of the group on farmers' income, (3) and to see a mushroom farm contribution to income of farm families. The determination of research area is done intentionally. The research method used is descriptive, analytical, and correlation. The sampling method is done by sampling total, with as many as 15 people total respondents. The data used are primary and secondary data. Analysis tools used in research is, 9 (nine) indicators in group dynamics, Spearman rank analysis, and contribution analysis. Results from research show that: (1) mushroom farmer group dynamics is high, (2) there is no real connection between the mushroom farmer group dynamics and farmers' income, (3) the income of merang mushroom is high (4) mushroom farming contributes to family income is middle.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries041510201097;
dc.subjectDI NAMI KA KELOMPOK PETANI JAMUR MERANG DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGAen_US
dc.titleDI NAMI KA KELOMPOK PETANI JAMUR MERANG DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record