HUBUNGAN ANTARA STATUS KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-23 BULAN DI KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER
Abstract
Masalah gizi di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya masih di
dominasi oleh beberapa masalah diantaranya status gizi kurang. Gizi kurang banyak
menimpa anak usia balita (di bawah lima tahun) sehingga disebut dengan golongan
rawan. Status gizi dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait. Berbagai
perilaku dan masalah gizi yang buruk akan berpengaruh kepada status gizi terutama
anak balita. Beberapa upaya untuk menanggulangi masalah gizi telah dilakukan, salah
satunya Kadarzi. Kadarzi mempunyai hubungan yang positif dengan status gizi,
sehingga diperlukan Pemantauan Status Gizi dan Kadarzi secara berkala.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara status Kadarzi
dengan status gizi anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan dan
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam menerapkan ilmu kesehatan
masyarakat bidang Gizi Masyarakat terutama dalam menganalisis hubungan antara
status Kadarzi dengan status gizi anak usia 6-23 bulan. Jenis penelitian ini adalah
analitik observasional dan berdasarkan waktunya termasuk cross sectional. Tempat
penelitian di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jember. Sampel dalam penelitian ini
adalah anak balita yang berumur 6-23 bulan sebanyak 95 anak yang diambil dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu proportional random sampling. Data
yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik asosiasi
asimetri Lambda dengan α=0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita berumur 12-23
bulan sebesar 64,21%, dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebesar
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
53,68%. Pendidikan ibu balita sebagian besar pada kategori rendah sebesar 88,42%.
Sebagian besar ibu balita tidak bekerja sebesar 77,89%. Pendapatan orang tua balita
sebagian besar tergolong di bawah UMK (≤ Rp 830.000) sebesar 90.53%. Sebagian
besar ibu balita memiliki tingkat pengetahuan tentang gizi dan Kadarzi dalam
kategori cukup sebesar 44.21%. Sebagian besar balita terdapat dalam keluarga
dengan kategori keluarga besar (≤ 4 orang) yaitu sebesar 58.95%. Sebagian besar
keluarga anak balita berstatus Non Kadarzi sebesar 61,05%, dimana indikator
tertinggi yang tidak bisa tercapai adalah memberikan ASI secara Eksklusif sebesar
37,89%. Status gizi sebagian besar balita normal sebesar 46,32%. Bahan makanan
sumber karbohidrat yang sering dikonsumsi oleh balita Kadarzi da Non Kadarzi di
Kecamatan Jelbuk adalah nasi tim masing-masing sebesar 97,3% dan 86,21%.
Sumber protein yang sering dikonsumsi balita Kadarzi adalah tempe sebesar 100%,
sedangkan untuk balita Non Kadarzi yang sering dikonsumsi adalah pindang sebesar
74,14%. Sumber lemak yang sering dikonsumsi balita Kadarzi dan Non Kadarzi
adalah minyak goreng masing-masing sebesar 86,49% dan 81,03%. Tingkat
konsumsi energi sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 44,22%, tingkat
konsumsi karbohidrat, protein dan lemak dalam kategori baik masing-masing sebesar
49,47%, 86,31%, 74,74%. Status gizi pada balita Kadarzi sebagian besar normal
sebesar 29,48%, sedangkan pada balita Non Kadarzi sebagian besar kurus sebesar
30,53%.
Berdasarkan uji statistik diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan antara
status Kadarzi dengan status gizi anak usia 6-23 bulan dengan nilai p-value=0,048.
Untuk itu diperlukan kerja sama antar lintas sektor antara lain Dinas Pendidikan,
Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Pertanian yang sangat perlu untuk direalisasikan.