Show simple item record

dc.contributor.authorEstrina Widyawati
dc.date.accessioned2014-01-26T22:18:34Z
dc.date.available2014-01-26T22:18:34Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM011510201193
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24425
dc.description.abstractPerkebunan merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian sebagai pemasok devisa non migas. Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang penting di Indonesia karena mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian suatu negara. Kopi yang paling dominan di tanam di wilayah Kabupaten Malang adalah Kopi Robusta dan sebagian Kopi Arabika. Produksi kopi di Kabupaten Malang menduduki urutan ke-3 di sektor perkebunan setelah tebu dan kelapa. Kabupaten Malang merupakan wilayah penghasil produksi kopi terbesar di Jawa Timur, tetapi produktivitas setiap tahunnya mengalami fluktuasi dan harga kopi di pasaran masih relatif rendah sehingga pendapatan petani juga rendah yang disebabkan karena mutu kopi yang semakin menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah Kabupaten Malang merupakan wilayah basis produksi komoditas kopi dan sekaligus mengetahui karakteristik penyebarannya apakah mengarah pada azas lokalisasi dan spesialisasi, (2) besarnya kontribusi komoditas kopi terhadap perekonomian wilayah di Kabupaten Malang, (3) besarnya dampak pengganda output dan pendapatan komoditas kopi dan keterkaitannya dengan sektor lain ke depan dan ke belakang baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perekonomian wilayah di Kabupaten Malang. Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method), yaitu di Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur, dan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Data yang dibutuhkan adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Location Quotient, Analisis lokalisasi spesialisasi, dan Analisis Input-Output. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kabupaten Malang merupakan wilayah basis komoditas kopi dengan nilai LQ>1 dan karakteristik penyebarannya tidak mengarah pada azas lokalisasi dan spesialisasi, (2) Sektor kopi memberikan kontribusi terhadap perekonomian wilayah di Kabupaten Malang relatif kecil jika dibandingkan dengan sektor lain yang ditunjukkan dengan nilai pembentukan permintaan antara dan permintaan akhir, pembentukan nilai tambah bruto, dan pembentukan output. (3) Dampak pengganda output dan dampak pendapatan komoditas kopi adalah rendah yang ditunjukkan dengan nilai-nilai dampak pengganda output sederhana dan total, dampak pengganda pendapatan Tipe I dan Tipe II dan sektor kopi mempunyai nilai keterkaitan ke depan dan ke belakang yang rendah baik secara langsung maupun secara langsung dan tidak langsung. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa industri pengolahan kopi belum ix mampu berjalan dengan baik, tetapi sektor kopi mampu menarik sektor-sektor lain untuk menyediakan input dalam meningkatkan outputnya. Oleh karena itu, hendaknya lebih diberdayakan agroindustri kopi di Kabupaten Malang dengan lebih memperhatikan kualitas kopi sehingga dapat lebih mendukung perekonomian Kabupaten Malang sebagai wilayah basis komoditas kopi dan sekaligus dapat meningkatkan kontribusi bagi perekonomian wilayah Kabupaten Malang itu sendiri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011510201193;
dc.subjectKONTRIBUSI KOMODITAS KOPIen_US
dc.titleKONTRIBUSI KOMODITAS KOPI TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record