Show simple item record

dc.contributor.authorEsti Widhi Lestari
dc.date.accessioned2014-01-26T22:14:52Z
dc.date.available2014-01-26T22:14:52Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM980910301222
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24420
dc.description.abstractBekerja merupakan pangkal tolak bagi setiap manusia yang ingin mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan hidup, baik untuk hidupnya sendiri maupun keluarganya. Yang paling penting adalah pemenuhan kebutuhan pokok. Dengan bekerja sesuai dengan kemampuan dan ketrampilannya, manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup. Keberhasilan dalam bekerja merupakan keinginan dan juga suatu prestasi yang sangat diharapkan oleh setiap individu. Seperti apa yang diungkapkan oleh Kartono (1985:22) bahwa: “Seseorang cenderung untuk memperoleh keberhasilan dalam pekerjaannya apabila pekerjaan itu sesuai dengan apa yang diinginkan dan dapat memenuhi kebutuhan fisik maupun psikis”. Menurut Abraham H. Maslow dalam Anoraga (1995:47) mengemukakan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat lima tingkat kebutuhan yaitu : 1. Kebutuhan fisiologis, termasuk lapar, haus, tempat berteduh, sex, dan kebutuhan badaniah lainnya 2. Kebutuhan akan rasa aman, termasuk keamanan dan perlindungan terhadap gangguan fisik serta emosional 3. Kebutuhan sosial, termasuk kasih sayang, penerimaan oleh masyarakat keanggotaan kelompok dan kasetiakawanan 4. Kebutuhan penghargaan, termasuk harga diri, kemandirian, keberhasilan, status, pengakuan dan perhatian 5. Kebutuhan akan aktualisasi diri, termasuk kemampuan berkembang, kemampuan mencapai sesuatu, kemampuan mencukupi diri sendiri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak akan terpenuhi dengan sendirinya, manusia harus berusaha untuk memenuhi sendiri yaitu manusia tersebut harus masuk lapangan pekerjaan. Untuk memenuhi kehidupan-kehidupan dasar ini, manusia melakukan berbagai macam kegiatan, yang meliputi bidang pertanian, perdagangan, kerajinan, perindustrian, dan sebagainya. Bidang kegiatan tersebut dilakukan dalam usaha manusia untuk meningkatkan taraf kehidupan yan-g lebih baik dan layak serta untuk 1 mewujudkan kesejahteraan keluarganya. Salah satu bidang kegiatan yang banyak dilakukan kaum wanita untuk menunjang perekonomian keluarga bergerak di sektor informal sebagai buruh harian. Munculnya buruh harian merupakan usaha kaum wanita untuk menjawab kehidupan yang sulit. Keadaan ekonomi yang tidak atau kurang memuaskan mendesak kaum wanita untuk mencari nafkah sehingga dapat menunjang pendapatan keluarga guna mencukupi kebutuhan dan mereka dapat hidup lebih baik sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia. Setiap melakukan suatu kegiatan usaha, maka sudah bisa dipastikan bahwa masing-masing manusia mempunyai alasan dan pertimbangan-pertimbangan sendiri. Demikian pula halnya dengan keluarga yang tingkat perekonomiannya rendah, alasan yang paling dominan bagi kaum wanita untuk turut bekerja di sektor public untuk mencari nafkah keluarga adalah karena materi di dalam rumah tangga yang dirasakan kurang dapat memenuhi kebutuhan hidup. Adanya keterkaitan kaum wanita dalam bidang kerja ini, diperkuat oleh pendapat dari Budiman (1985:126) yang menyatakan bahwa: “Semakin miskin seorang wanita maka akan semakin banyak mereka yang bekerja di sektor public”.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries980910301222;
dc.subjectBURUH WANITAen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KEMISKINAN BURUH WANITA HARIAN DI PASAR TANJUNG JEMBER (Suatu Studi Di Pasar Tanjung Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record