Show simple item record

dc.contributor.authorRisca Mufida
dc.date.accessioned2013-12-02T08:23:06Z
dc.date.available2013-12-02T08:23:06Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM091610101004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2432
dc.description.abstractKehilangan beberapa gigi menyebabkan ketidaknyamanan dan memiliki dampak pada kehidupan pasien seperti penurunan efisiensi kunyah, gangguan kelainan bicara, memburuknya penampilan, dan terganggunya kebersihan mulut. Oleh karena itu pada kasus kehilangan gigi haruslah mendapat perhatian yang memadahi dan segera mendapat perawatan yang lebih lanjut yaitu dengan menggunakan gigi tiruan. Jika tidak segera di ganti, maka akan terjadi migrasi, dan rotasi pada gigi, erupsi berlebih. Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut akibat kehilangan gigi, bukan hanya sekedar selesai dicabut langsung di biarkan begitu saja tetapi ada perawatan lanjutan yaitu pembuatan gigi tiruan. Masalah utama yang terdapat dalam masyarakat yaitu banyak masyarakat yang sudah mengetahui tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut tetapi tidak melakukan perawatan selanjutnya yaitu pembuatan gigi tiruan. Selain itu juga terletak pada sikap mental pasien yang merupakan gambaran kepribadian pasien dan motivasi pasien tersebut sehubungan dengan perawatan prostodontik, sehingga erat kaitannya antara sikap dan pengetahuan terhadap pentingnya mencapai keberhasilan dalam suatu perawatan prostodontik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap pasien mengenai kebutuhan pemakaian gigi tiruan pasca pencabutan gigi di klinik Bedah Mulut RSGM Universitas Jember tahun 2012. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya yaitu pasien pasca pencabutan gigi pada bulan Oktober 2012 di Klinik viii Bedah Mulut RSGM Universitas Jember. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33,46 orang dan dibulatkan menjadi 40 orang. Penghitungan besar sampel untuk populasi yang diketahui jumlahnya dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (dalam Husein, 2004) dimana sampel diinstruksikan untuk mengisi kuesioner. Uji Spearman menunjukkan signifikansi <0,05 sehingga hak nol ditolak, dan berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap pasien mengenai kebutuhan pemakian gigi tiruan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada hubugan antara tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan sikap mengenai kebutuhan pemakaian gigi tiruan pasca pencabutan gigi. Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut diartikan sebagai suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan gigi dan mulut. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan gigi dan mulut mereka, bagaimana cara mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan gigi dan mulut mereka dan orang lain, kesadaran masyarakat ini disebut tingkat kesadaran atau pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091610101004;
dc.subjectAnalisis Hubungan, Gigi Tiruan,en_US
dc.titleANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PASIEN MENGENAI KEBUTUHAN PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PASCA PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT RSGM UNIVERSITAS JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record