ANALISIS HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PASIEN MENGENAI KEBUTUHAN PEMAKAIAN GIGI TIRUAN PASCA PENCABUTAN GIGI DI KLINIK BEDAH MULUT RSGM UNIVERSITAS JEMBER
Abstract
Kehilangan beberapa gigi menyebabkan ketidaknyamanan dan memiliki
dampak pada kehidupan pasien seperti penurunan efisiensi kunyah, gangguan
kelainan bicara, memburuknya penampilan, dan terganggunya kebersihan mulut.
Oleh karena itu pada kasus kehilangan gigi haruslah mendapat perhatian yang
memadahi dan segera mendapat perawatan yang lebih lanjut yaitu dengan
menggunakan gigi tiruan. Jika tidak segera di ganti, maka akan terjadi migrasi, dan
rotasi pada gigi, erupsi berlebih.
Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut akibat kehilangan
gigi, bukan hanya sekedar selesai dicabut langsung di biarkan begitu saja tetapi ada
perawatan lanjutan yaitu pembuatan gigi tiruan. Masalah utama yang terdapat dalam
masyarakat yaitu banyak masyarakat yang sudah mengetahui tentang pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut tetapi tidak melakukan perawatan selanjutnya yaitu
pembuatan gigi tiruan. Selain itu juga terletak pada sikap mental pasien yang
merupakan gambaran kepribadian pasien dan motivasi pasien tersebut sehubungan
dengan perawatan prostodontik, sehingga erat kaitannya antara sikap dan
pengetahuan terhadap pentingnya mencapai keberhasilan dalam suatu perawatan
prostodontik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan sikap pasien mengenai kebutuhan pemakaian gigi tiruan pasca
pencabutan gigi di klinik Bedah Mulut RSGM Universitas Jember tahun 2012. Jenis
penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasinya yaitu pasien pasca pencabutan gigi pada bulan Oktober 2012 di Klinik
viii
Bedah Mulut RSGM Universitas Jember. Besar sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 33,46 orang dan dibulatkan menjadi 40 orang. Penghitungan
besar sampel untuk populasi yang diketahui jumlahnya dihitung dengan
menggunakan rumus Slovin (dalam Husein, 2004) dimana sampel diinstruksikan
untuk mengisi kuesioner. Uji Spearman menunjukkan signifikansi <0,05 sehingga
hak nol ditolak, dan berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap
pasien mengenai kebutuhan pemakian gigi tiruan. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa ada hubugan antara tingkat pengetahuan
kesehatan gigi dan mulut dengan sikap mengenai kebutuhan pemakaian gigi tiruan
pasca pencabutan gigi.
Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut diartikan sebagai suatu upaya atau
kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan gigi
dan mulut. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau
mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan gigi dan mulut mereka, bagaimana
cara mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan gigi dan mulut mereka dan orang
lain, kesadaran masyarakat ini disebut tingkat kesadaran atau pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]