Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli;
Abstract
RINGKASAN
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Wungu (Graptophyllum pictum (L)
Griff) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli; Nimas Fahdiyatur Riza,
072010101025; 2010: 66 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Penyakit infeksi masih merupakan penyebab kesakitan dan kematian utama di
negara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit infeksi yang banyak diderita
masyarakat Indonesia diantaranya adalah infeksi usus (diare). Berdasarkan
penyebabnya diare dapat diklasifikasikan sebagai diare non infeksi dan infeksi. Diare
karena infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, parasit, fungi dan virus. Diare infeksi
oleh bakteri merupakan penyebab tersering khusunya bakteri E. coli.
Pengobatan infeksi yang paling umum dilakukan adalah dengan terapi
antibiotik, begitu pula pengobatan diare. Timbulnya strain bakteri yang resisten
terhadap antibiotik pada penyakit infeksi merupakan masalah penting. Sehingga
diperlukan produk baru yang memiliki potensi tinggi sebagai antibakteri. Alternatif
yang dapat ditempuh adalah memanfaatkan zat aktif pembunuh bakteri yang
terkandung dalam tanaman obat. Salah satu jenis tanaman tradisional yang
dikembangkan pemanfaatannya sebagai obat adalah daun wungu (Graptophyllum
pictum (L) Griff). Kandungan kimia daun wungu yang sudah diketahui berpotensi
sebagai antibakteri adalah alkaloid, saponin, tanin, flavonoid dan glikosida.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan Kadar
Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun wungu terhadap bakteri E. coli. Jenis
penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian
Posttest Only Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah bakteri E. coli
dan daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff). Ekstrak daun wungu didapatkan
dari metode ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol 96% dan didapatkan berat
ekstrak pekat 105 gram. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah 0,03 µg/ml,
0,06 µg/ml, 0,12 µg/ml, 0,23 µg/ml, 0,47 µg/ml, 0,94 µg/ml, 1,88 µg/ml, 3,75 µg/ml. Kontrol positif yang digunakan adalah suspensi seftriakson 0,25 gram dalam aquades
dari sediaan 1 gram i.v./i.m. dan untuk kontrol negatif digunakan larutan NaCMC
0,5%.
Pada penelitian data yang diperoleh adalah diameter zona hambat yang terjadi
di sekitar sumuran dan diukur dengan menggunakan jangka sorong, didapatkan ratarata
diameter
zona
hambat
yang
dihasilkan
oleh
ekstrak
daun
wungu
konsentrasi,
3,75
µg/ml,
1,88
µg/ml,
0,94
µg/ml,
0,47
µg/ml,
0,23
µg/ml,
0,12
µg/ml,
0,06
µg/ml,
0,03
µg/ml
berturut-turut adalah 12,50 mm, 11,04 mm, 09,94 mm, 09,42 mm, 08,36 mm,
07,60 mm, 07,60 mm, 07,60 mm. KHM ekstrak daun wungu terhadap pertumbuhan
E. coli adalah 0,23-0,47 µg/ml.
Data kemudian dianalisis dengan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan
didapatkan distribusi data yang tidak normal sehingga dilanjutkan uji Kruskal Wallis.
Dari hasil uji Kruskal Wallis didapatkan hasil p<0,000 sehingga dapat disimpulkan
bahwa paling tidak terdapat perbedaan bermakna pada dua kelompok perlakuan,
sedangkan melalui uji Mann Whitney terdapat perbedaan secara bermakna aktivitas
antibakteri ekstrak etanol daun wungu (Graptophyllum pictum (L) Griff) pada
berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan bakteri E. coli kecuali konsentrasi 0,94
µg/ml terhadap konsentrasi 0,47 µg/ml. Konsentrasi 0,23 µg/ml terhadap konsentrasi
0,12 µg/ml, 0,06 µg/ml dan 0,03 µg/ml. Konsentrasi 0,12 µg/ml terhadap konsentrasi
0,06 µg/ml dan 0,03 µg/ml. Konsentrasi 0,06 µg/ml terhadap 0,03 µg/ml.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun wungu
(Graptophyllum pictum (L) Griff) memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli,
untuk ke depannya penulis menyarankan penelitian lebih lanjut mengenai identifikasi
kembali dan purifikasi senyawa aktif serta efek samping dan toksisitasnya terhadap
tubuh.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]