Show simple item record

dc.contributor.authorFilia Astutik
dc.date.accessioned2014-01-25T04:20:17Z
dc.date.available2014-01-25T04:20:17Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM010210302104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24077
dc.description.abstractKerajaan – kerajaan kuno banyak meninggalkan situs sejarah purbakala, salah satunya kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Indonesia pada abad XIV. Wilayahnya mencakup seluruh Indonesia, salah satunya daerah Panarukan yang berada di kawasan pantai utara. Di daerah ini terdapat beberapa peninggalan kerajaan Majapahit, salah satunya situs Kota Beddha yang terdapat di Desa Peleyan Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Berdasarkan uraian di atas maka, dalam penelitian terdapat beberapa rumusan masalah yaitu : 1. Apa saja jenis–jenis benda peninggalan pada situs Kota Beddha; 2. Apa benar situs Kota Beddha merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit; 3. Adakah situs–situs lain yang berpotensi sebagi pendukung objek wisata situs Kota Beddha; 4. Bagaimana prospek wisata situs Kota Beddha di masa akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan situs Kota Beddha menjadi alternatif objek wisata. Penelitian pada situs Kota Beddha ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2005 dengan menggunakan metode sejarah, yaitu : Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi, juga menggunakan sumber benda, sumber tertulis dan sumber lisan. Sumber benda adalah situs Kota Beddha berupa : reruntuhan kadipaten Patukangan, tamansari, makam dan objek pendukung yang juga terdapat di situs Kota Beddha namun, merupakan peninggalan Portugis dan Belanda, berupa: tugu dan benteng. Sumber tertulis berupa : Kitab negarakertagama, buku – buku atau tulisan yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Sedangkan sumber lisan dengan melakukan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat dan Dinas Pariwisata untuk memperoleh data tentang situs Kota Beddha yang diharapkan nantinya dapat dikembangkan menjadi alternatif objek wisata. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, situs Kota Beddha yang berupa : reruntuhan kadipaten Patukangan, tamansari, dan makam merupakan peninggalan kerajaan Majapahit terbukti dengan masih banyak ditemukannya guci kuno di sekitar reruntuhan kadipaten dan tamansari. Selain itu, di situs Kota Beddha juga terdapat peninggalan Portugis dan Belanda berupa : tugu dan benteng. Bekas reruntuhan kadipaten yang terdapat di situs Kota Beddha ini merupakan bawahan Majapahit dengan pimpinan tertinggi seorang adipati yang bernama Suradikara dan pernah dilakukan kunjungan oleh Raja Hayam Wuruk tahun 1359. Prospek wisata situs Kota Beddha cukup potensial karena letaknya strategis antara jalur Surabaya – Banyuwangi, serta didukung oleh adanya pantai Gelung yang diduga juga pernah disinggahi oleh Raja Hayam Wuruk. Pantai ini terletak pada jalan searah ke utara dari situs Kota Beddha Kesimpulan yang diperoleh dari hasi pembahasan adalah situs Kota Beddha dengan beberapa peninggalannya yang berupa : reruntuhan kadipaten Patukangan, tamansari dan makam merupakan peninggalan kerajaan Majapahit dan objek pendukung yang juga ada di situs Kota Beddha berupa tugu dan benteng merupakan peninggalan Portugis dan Belanda sangat potensial untuk di kembangkan menjadi alternatif objek wisata, karena selain letaknya strategis juga terdapat pantai Gelung pada jalan searah ke utara kurang lebih tiga kilometer dari situs Kota Beddha Kata Kunci : Situs Kota Beddha; Alternatif Obyek Wisata.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries010210302104;
dc.subjectPENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT SEBAGAI ALTERNATIF OBJEK WISATAen_US
dc.titleSITUS KOTA BEDDHA PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT SEBAGAI ALTERNATIF OBJEK WISATA DI PANARUKAN – SITUBONDOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record