SITUS KOTA BEDDHA PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT SEBAGAI ALTERNATIF OBJEK WISATA DI PANARUKAN – SITUBONDO
Abstract
Kerajaan – kerajaan kuno banyak meninggalkan situs sejarah purbakala, salah
satunya kerajaan Majapahit yang merupakan kerajaan terbesar di Indonesia pada abad
XIV. Wilayahnya mencakup seluruh Indonesia, salah satunya daerah Panarukan yang
berada di kawasan pantai utara. Di daerah ini terdapat beberapa peninggalan kerajaan
Majapahit, salah satunya situs Kota Beddha yang terdapat di Desa Peleyan
Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Berdasarkan uraian di atas maka, dalam
penelitian terdapat beberapa rumusan masalah yaitu : 1. Apa saja jenis–jenis benda
peninggalan pada situs Kota Beddha; 2. Apa benar situs Kota Beddha merupakan
peninggalan Kerajaan Majapahit; 3. Adakah situs–situs lain yang berpotensi sebagi
pendukung objek wisata situs Kota Beddha; 4. Bagaimana prospek wisata situs Kota
Beddha di masa akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan situs Kota Beddha menjadi alternatif objek wisata.
Penelitian pada situs Kota Beddha ini dilakukan pada bulan September sampai
Oktober 2005 dengan menggunakan metode sejarah, yaitu : Heuristik, Kritik,
Interpretasi dan Historiografi, juga menggunakan sumber benda, sumber tertulis dan
sumber lisan. Sumber benda adalah situs Kota Beddha berupa : reruntuhan kadipaten
Patukangan, tamansari, makam dan objek pendukung yang juga terdapat di situs Kota
Beddha namun, merupakan peninggalan Portugis dan Belanda, berupa: tugu dan
benteng. Sumber tertulis berupa : Kitab negarakertagama, buku – buku atau tulisan
yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji. Sedangkan sumber lisan
dengan melakukan wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat dan Dinas
Pariwisata untuk memperoleh data tentang situs Kota Beddha yang diharapkan
nantinya dapat dikembangkan menjadi alternatif objek wisata.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, situs Kota Beddha yang berupa :
reruntuhan kadipaten Patukangan, tamansari, dan makam merupakan peninggalan
kerajaan Majapahit terbukti dengan masih banyak ditemukannya guci kuno di sekitar
reruntuhan kadipaten dan tamansari. Selain itu, di situs Kota Beddha juga terdapat
peninggalan Portugis dan Belanda berupa : tugu dan benteng. Bekas reruntuhan
kadipaten yang terdapat di situs Kota Beddha ini merupakan bawahan Majapahit
dengan pimpinan tertinggi seorang adipati yang bernama Suradikara dan pernah
dilakukan kunjungan oleh Raja Hayam Wuruk tahun 1359. Prospek wisata situs Kota
Beddha cukup potensial karena letaknya strategis antara jalur Surabaya –
Banyuwangi, serta didukung oleh adanya pantai Gelung yang diduga juga pernah disinggahi oleh Raja Hayam Wuruk. Pantai ini terletak pada jalan searah ke utara
dari situs Kota Beddha
Kesimpulan yang diperoleh dari hasi pembahasan adalah situs Kota Beddha
dengan beberapa peninggalannya yang berupa : reruntuhan kadipaten Patukangan,
tamansari dan makam merupakan peninggalan kerajaan Majapahit dan objek
pendukung yang juga ada di situs Kota Beddha berupa tugu dan benteng merupakan
peninggalan Portugis dan Belanda sangat potensial untuk di kembangkan menjadi
alternatif objek wisata, karena selain letaknya strategis juga terdapat pantai Gelung
pada jalan searah ke utara kurang lebih tiga kilometer dari situs Kota Beddha
Kata Kunci : Situs Kota Beddha; Alternatif Obyek Wisata.