| dc.description.abstract | Saat ini merek mempunyai peranan yang cukup penting khususnya di bidang perdagangan, temasuk di dalam bidang hukum. Hukum disini diperlukan untuk memberikan perlindungan dan kepastian. Pada kenyataannya masih ditemukan pemasalahan-permasalahan dalam bidang merek. Salah satunya yaitu kasus yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengkaji perkara perdata No. 010 PK/N/HAKI/2006 berupa kasus yaitu Dama S.p.A, sebagai pemilik dan pemakai pertama atas merek “PAUL&SHARK Yacthing dan Lukisan Ikan Hiu” yang produknya berupa pakaian, ikat pinggang, sepatu dan topi untuk wanita, pria dan anak-anak terlibat persengketaan dengan Tuan SUTEJO sebagai pemilik merek “PAUL&SHARK”. Diwakili kuasa hukumnya DAMA S.p.A, mengajukan gugatan kepada Tuan SUTEJO melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, dalam gugatannya tersebut meminta agar membatalkan pendaftaran merek “PAUL&SHARK” milik Tuan SUTEJO dari Daftar Umum Merek, dengan alasan bahwa merek “PAUL&SHARK” milik Tuan SUTEJO mempunyai persamaan pada pokoknya dengan merek “PAUL&SHARK YACTHING dan Lukisan Ikan Hiu” yang digunakan untuk jenis-jenis barang yang termasuk dalam kelas 25.
Rumusan masalah yang akan dibahas adalah apakah alasan-alasan yang dapat digunakan untuk mengajukan gugatan pembatalan merek, apakah kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan suatu merek memiliki persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya, apakah pertimbangan hukum Hakim Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam mengeluarkan Putusan No.010 PK/N/HAKI/2006 telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek. | en_US |
