dc.description.abstract | Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman semusim yang banyak
diusahakan di Indonesia dan termasuk komoditas pangan penting setelah padi.
Peningkatan produktivitas tanaman jagung dapat dilakukan melalui perbaikan
lingkungan serta program pemuliaan. Peningkatan mutu genetik melalui program
pemuliaan yaitu dengan perkawinan silang (persilangan) dan program seleksi. Seleksi
dan persilangan merupakan dua metode yang umum dilakukan dalam perbaikan mutu
genetik untuk meningkatkan produktivitas jagung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai heritabilitas (h2) yang
diakibatkan oleh keragaman lingkungan dan keragaman genetik dan mengetahui
komponen keragaman manakah yang paling mempempengaruhi terhadap hasil
produksi beberapa nomor persilangan tanaman jagung.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga kali
ulangan. Tanaman jagung yang digunakan adalah 12 populasi tanaman jagung yaitu
V1 = jagung Manado Merah x Srikandi Putih, V2 = Manado Merah x Bisma, V3 =
Manado Merah x Srikandi Kuning, V4 = Srikandi Kuning x Manado Merah, V5 =
Srikandi Kuning x Srikandi Putih, V6 = Srikandi Kuning x Bisma, V7 = Srikandi
Putih x Manado Merah, V8 = Srikandi Putih x Bisma, V9 = Srikandi Putih x Srikandi
Kuning, V10 = Bisma x Manado Merah, V11 = Bisma x Srikandi Putih, V12 = Bisma
x Srikandi Kuning. Nilai heritabilitas dari setiap parameter percobaan mengacu pada
sifat karakter tanaman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sifat-sifat yang cenderung
memiliki heritabilitas tinggi seperti tinggi tongkol yang memiliki heritabilitas
tertinggi sebesar 0.95, Tinggi tanaman 0.75, Jumlah daun diatas tongkol 0.81, Berat
tongkol per tanaman 0.70, Berat tongkol per petak 0.79, Panjang tongkol isi 0.56,
Lingkar tongkol 0.92 dan terdapat sifat yang memiliki heritabilitas sedang yaitu
Jumlah daun di bawah tongkol 0.33. Hal ini sesuai dengan kriteria Heritabilitas tinggi
jika h2 > 0.5, sedang jika 0.2 < h2 < 0.5 dan rendah jika h2 < 0.2. | en_US |