PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK GALAKTOMANAN DARI DAGING BUAH KELAPA (Cocos Nucifera L.) TERHADAP PENINGKATAN KADAR SCFA (Short Chain Fatty Acid) PADA FECES TIKUS WISTAR JANTAN HIPERKOLESTEROLEMIA
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Pemberian Ekstrak Galaktomanan dari Daging Buah kelapa
(Cocos Nucifera L.) Terhadap Peningkatan Kadar SCFA (Short Chain Fatty
Acid) Pada Feces Tikus Wistar Jantan Hiperkolesterolemia; Athira Sarah
Maulyta, 102010101054, 2013: 45 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas
Jember.
Peningkatan angka kematian akibat penyakit tidak menular di Indonesia
dipengaruhi oleh berbagai faktor, dalam hal ini penyebab terbesar adalah
perubahan pola makan masyarakat yang tidak seimbang dan kurang serat sehingga
mengantarkan pada kondisi dislipidemia yakni naiknya kadar kolesterol tubuh.
Upaya perbaikan faktor risiko melalui pendekatan diet tinggi serat, dalam
penelitian ini menggunakan galaktomanan yang di ekstrak dari daging buah
kelapa. Galaktomanan merupakan serat makanan yang tidak dapat dicerna oleh
enzim pencernaan manusia. Galaktomanan merupakan senyawa yang berpotensi
sebagai prebiotik. Prebiotik adalah komponen makanan yang tidak dapat diserap
dalam usus halus, tetapi dapat difermentasi oleh mikroflora dalam usus besar
menjadi SCFA (Short Chain Fatty Acid) sehingga membawa manfaat kepada host
dengan secara selektif menstimulasi pertumbuhan dan aktivitas probiotik.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa mengkonsumsi
produk-produk fermentasi yang mengandung bakteri asam laktat dapat
menurunkan kadar kolesterol baik pada hewan maupun manusia, penurunan kadar
kolesterol terjadi karena senyawa yang dihasilkan seperti asam-asam lemak rantai
pendek atau SCFA dari proses fermentasi oleh bakteri asam laktat berkompetisi
dengan HMG CoA untuk berikatan dengan enzim HMG CoA reduktase, sehingga
sintesis kolesterol akan terhambat. Mekanisme lainnya dalam menurunkan kadar
kolesterol dilihat dari fungsi galaktomanan sebagai serat pangan yang dapat
menghambat reabsorbsi kembali garam empedu dalam saluran cerna.
viii
Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui potensi ekstrak galaktomanan
dari ampas daging kelapa terhadap peningkatan kadar SCFA pada sekum tikus
wistar jantan, yang menjadi indikator dalam fungsinya sebagai prebiotik.
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pangan Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember, Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember dan Laboratorium Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan April 2012-Januari 2013.
Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi ekstraksi galaktomanan, pembagian
kelompok hewan coba, penentuan dosis, persiapan pakan untuk perlakuan,
adaptasi hewan coba, pemberian perlakuan pada hewan coba selama 28 hari.
Bahan yang digunakan adalah ekstrak Galaktomanan dari ampas daging kelapa
(Cocos Nucifera L.). Pengolahan data menggunakan program statistik independent
T-test.
Hasil yang didapatkan membuktikan bahwa kadar SCFA dengan
menggunakan uji independent T-test muncul pada dosis pemberian ekstrak
galaktomanan 140 mg dengan nilai signifikasi dari ketiga jenis asam lemak rantai
pendek yang terbentuk yang terdiri dari asam asetat, propionat dan butirat masingmasing
sebesar
Sig.0.033,
Sig.
0.034
dan Sig. 0.039, (p value < 0.05) yang artinya
terdapat perbedaan bermakna diantara dua kelompok perlakuan yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak
galaktomanan dengan dosis 140 mg memiliki pengaruh dalam meningkatkan
kadar SCFA (Short Chain Fatty Acid).
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]