dc.description.abstract | Pembelajaran selama ini dipandang sebagai kegiatan dalam mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa. Guru dianggap sebagai seseorang yang mengetahui segala informasi bagi peserta didik, sedangkan siswa diposisikan sebagai orang yang tidak mengerti dan hanya menunggu informasi apa yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran bukanlah hanya suatu kegiatan mentransfer pengetahuan saja, tetapi memberikan pembelajaran kepada siswa bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Permasalahan inilah yang juga terjadi pada pembelajaran di SDN Mangli 01 Jember. Banyak siswa yang terlihat pasif dan hanya menunggu informasi yang diberikan oleh guru. Siswa kurang aktif dalam bertanya ataupun dalam menjawab
pertanyaan dari guru. Aktivitas siswa khususnya pada kelas III B saat proses pembelajaran masih tergolong rendah, yaitu sekitar 25% atau sebanyak 8 orang siswa saja yang terlihat aktif dari seluruh jumlah siswa sebanyak 32 orang di kelas III B tersebut. Dalam pembelajaran matematika itu juga tidak ada alat peraga yang digunakan. Sehingga, siswa hanya menerima materi dari penjelasan guru, buku penunjang, dan catatan mereka sendiri. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
kelas III B SDN Mangli 1 terbukti bahwa siswa sulit memahami konsep matematika tanpa alat peraga pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut juga
dapat diketahui bahwa perlu adanya perbaikan dan peningkatan aktifitas dan hasil. | en_US |