Show simple item record

dc.contributor.authorFiqi Isnaini Nurul Hikmah
dc.date.accessioned2014-01-25T00:25:22Z
dc.date.available2014-01-25T00:25:22Z
dc.date.issued2014-01-25
dc.identifier.nimNIM062010101068
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23769
dc.description.abstractPemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan terus digalakkan, beberapa bahan alam telah dibuktikan berkhasiat sebagai antibakteri, salah satunya adalah golongan flavonoid. Flavonoid mempunyai struktur polyphenol yang banyak terdapat di buah- buahan dan sayuran.Tanaman krokot (Portulaca oleracea) mengandung flavonoid sekitar 4 mg per 100 gr berat tanaman. Shigella sp adalah kuman patogen usus yang telah lama dikenal sebagai agen penyebab disentri basiler . Habitat alami Shigella sp terbatas pada saluran pencernaan manusia dan primata lainnya. Kuman masuk dan berada di usus halus, menuju terminal ileum dan kolon, kemudian berkembang biak di lapisan mukosa. Shigella sp dapat menyebabkan disentri basiler. Bentuk disentri basiler yang paling berat dan dapat menyebabkan kematian disebabkan oleh S. dysenteriae. Toksin dari Shigella sp dibagi menjadi 2 macam yaitu endotoksin dan eksotoksin. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun krokot terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae. Rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design dan sampel yang digunakan adalah S. dysenteriae dengan pengulangan sebanyak 8 kali. Konsentrasi larutan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol daun krokot 100%; 50%; 25%; dan 12,5%, sedangkan kontrol negatifnya adalah larutan Na CMC 0,5%, dan kontrol positif adalah suspensi siprofloksasin. Data yang diperoleh adalah jumlah persentase koloni kuman yang tumbuh pada media Mueller Hinton. Data kemudian dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dengan α=0,05. Jika melalui uji dengan ANOVA didapatkan hasil yang berbeda secara bermakna, maka analisis dilanjutkan uji LSD. Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada Media Mueller Hinton tiap konsentrasi 100%; 50%; 25%; dan 12.5% berturut-turut yaitu 25,125; 30,125; 38,25; 48,25. Hasil analisis dengan ANOVA menunjukkan p<0,05 sehingga terdapat perbedaan secara bermakna pada konsentrasi ekstrak etanol daun krokot antar kelompok uji. Pada uji LSD terdapat perbedaan yang bermakna antar larutan uji konsentrasi ekstrak etanol daun krokot 100%; 50%; 25%; dan 12,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun krokot terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae secara in vitro. Semakin tinggi konsentrasi daun krokot (Portulaca oleracea) maka daya hambat terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae semakin besar.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries062010101068;
dc.subjectANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KROKOT (Portulaca oleracea) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITROen_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KROKOT (Portulaca oleracea) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITROen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record