UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KROKOT (Portulaca oleracea) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO
Abstract
Pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan terus digalakkan, beberapa bahan
alam telah dibuktikan berkhasiat sebagai antibakteri, salah satunya adalah golongan
flavonoid. Flavonoid mempunyai struktur polyphenol yang banyak terdapat di buah-
buahan dan sayuran.Tanaman krokot (Portulaca oleracea) mengandung flavonoid
sekitar 4 mg per 100 gr berat tanaman.
Shigella sp adalah kuman patogen usus yang telah lama dikenal sebagai agen
penyebab disentri basiler . Habitat alami Shigella sp terbatas pada saluran pencernaan
manusia dan primata lainnya. Kuman masuk dan berada di usus halus, menuju
terminal ileum dan kolon, kemudian berkembang biak di lapisan mukosa. Shigella sp
dapat menyebabkan disentri basiler. Bentuk disentri basiler yang paling berat dan
dapat menyebabkan kematian disebabkan oleh S. dysenteriae. Toksin dari Shigella sp
dibagi menjadi 2 macam yaitu endotoksin dan eksotoksin.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun krokot terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah posttest only control group design dan sampel yang
digunakan adalah S. dysenteriae dengan pengulangan sebanyak 8 kali. Konsentrasi
larutan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol daun krokot 100%; 50%; 25%; dan
12,5%, sedangkan kontrol negatifnya adalah larutan Na CMC 0,5%, dan kontrol
positif adalah suspensi siprofloksasin. Data yang diperoleh adalah jumlah persentase
koloni kuman yang tumbuh pada media Mueller Hinton. Data kemudian dianalisis dengan uji ANOVA satu arah dengan α=0,05. Jika melalui uji dengan ANOVA
didapatkan hasil yang berbeda secara bermakna, maka analisis dilanjutkan uji LSD.
Pada penelitian didapatkan rata-rata jumlah koloni yang tumbuh pada Media
Mueller Hinton tiap konsentrasi 100%; 50%; 25%; dan 12.5% berturut-turut yaitu
25,125; 30,125; 38,25; 48,25. Hasil analisis dengan ANOVA menunjukkan p<0,05
sehingga terdapat perbedaan secara bermakna pada konsentrasi ekstrak etanol daun
krokot antar kelompok uji. Pada uji LSD terdapat perbedaan yang bermakna antar
larutan uji konsentrasi ekstrak etanol daun krokot 100%; 50%; 25%; dan 12,5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun krokot terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae secara in vitro.
Semakin tinggi konsentrasi daun krokot (Portulaca oleracea) maka daya hambat
terhadap pertumbuhan koloni S. dysenteriae semakin besar.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]