EFEKTIVITAS MINYAK DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix) SEBAGAI ANTINYAMUK Aedes aegypti
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan
oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Sejauh ini pengendalian nyamuk
Aedes aegipty telah banyak dilakukan. Namun upaya-upaya yang dilakukan
banyak menggunakan insektisida kimia yang mengandung zat-zat berbahaya bagi
manusia dan lingkungan. Untuk itu diperlukan suatu bahan alami yang mudah
diuraikan oleh alam (Bio-degradable) dan berpotensi untuk mencegah gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman tertentu
memiliki zat aktif yang bersifat racun bagi serangga, menghambat dan penolak
makan, juga dapat menghalangi pencernaan makanan serangga. Salah satu
tanaman yang memiliki kandungan zat aktif itu adalah daun jeruk purut. Dalam
penelitian ini diharapkan daun jeruk purut mempunyai efektivitas sebagai
antinyamuk Aedes aegypti sehingga dapat mencegah gigitan Ae.aegypti.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan
dibagi menjadi empat, yaitu kelompok perlakuan pertama (P1), kelompok
perlakuan kedua (P2), kelompok perlakuan ketiga (P3) dan kelompok perlakuan
keempat (P4). Kontrol negatif (K-) akan dipapar dengan parafin cair, kelompok
kontrol positif (K+) akan dipapar dengan produk lotion antinyamuk yang
mengandung DEET 13%, P1 dipapar dengan repelan daun jeruk purut dengan
konsentrasi 5%, P2 dipapar dengan repelan daun jeruk purut konsentrasi 10%, P3
dipapar dengan repelan daun jeruk purut dengan konsentrasi 20% dan P4 dipapar
dengan repelan daun jeruk purut dengan konsentrasi 40%. Tangan probandus
dimasukkan ke dalam sangkar nyamuk selama 10 menit, kemudian tangan dikeluarkan dari sangkar selama 5 menit. Jika tidak digigit selama 30 menit, maka
tangan dimasukkan lagi ke dalam sangkar nyamuk selama 10 menit dan keluarkan
dari sangkar selama 15 menit dilakukan sampai ada nyamuk pertama yang
menggigit. Waktu dari pertama dioleskannya repelan sampai adanya nyamuk
pertama yang menggigit dinyatakan sebagai waktu perlindungan nyamuk
(protection time). Hasil dari penelitian ini dianalisa menggunakan uji One-way
Anova kemudian dilanjutkan dengan uji LSD.
Hasil pengamatan menunjukkan waktu perlindungan rata-rata masingmasing
konsentrasi repelan minyak daun jeruk purut adalah sebagai berikut:
konsentrasi 5% memberikan waktu perlindungan selama 35,96 menit, konsentrasi
10% selama 44,83 menit, konsentrasi 20% waktu perlindungannya adalah 59,76
menit, dan konsentrasi 40% selama 139,41 menit.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah semakin tinggi
konsentrasi minyak daun jeruk purut semakin tinggi waktu perlindungan nyamuk
Ae. aegypti dan konsentrasi minyak daun jeruk purut yang memberikan waktu
perlindungan terlama adalah konsentrasi 40%. Hal ini menunjukkan bahwa tiap
konsentrasi dari minyak daun jeruk purut memiliki potensi sebagai antinyamuk
Ae.aegypti.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]