ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli SECARA IN VITRO
Abstract
Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan
kematian di negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu penyebab infeksi
adalah bakteri. Salah satu penyebab infeksi adalah Escherichia coli. E. coli
merupakan anggota flora usus normal yang pada umumnya tidak menyebabkan
penyakit dan dalam usus mungkin berperan terhadap pengaturan fungsi dan
absorbsi nutrisi makanan secara normal di dalam usus. Tapi, bakteri ini menjadi
bersifat patogen apabila bakteri ini berada di luar usus. Penyakit infeksi termasuk
oleh bakteri E. coli dapat diobati dengan menggunakan obat antibiotik. Namun,
dalam beberapa tahun terakhir, banyak dilaporkan adanya resistensi obat terhadap
bakteri patogen pada manusia. Hal ini mendorong ditemukannya produk alternatif
untuk mengatasi infeksi E. coli, salah satunya adalah buah pare. Buah pare
mengandung banyak senyawa kimia, antara lain flavonoids yaitu salah satu
senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) adanya aktivitas
antibakteri ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) terhadap E. coli
secara in vitro, (2) adanya perbedaan radius zona hambat pada aktivitas
antibakteri ekstrak etanol buah pare konsentrasi 0,12 mg/ml; 0,24 mg/ml; 0,49
mg/ml; 0,98mg/ml; 1,95 mg/ml; 3,9 mg/ml; 7,8 mg/ml 15,6 mg/ml terhadap
pertumbuhan E. coli, serta (3) Mengetahui Konsentrasi Hambat Minimal (KHM)
breakpoint ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) terhadap
pertumbuhan E. coli. Jenis penelitian yang digunakan adalah True Experimental
Design dengan rancangan penelitian Posttest Only Control Group Design. Sampel
yang digunakan adalah bakteri E. Coli, dengan besar sampel 48. Konsentrasi arutan uji yang digunakan adalah ekstrak etanol buah pare dengan konsentrasi
0,12 mg/ml; 0,24 mg/ml; 0,49 mg/ml; 0,98mg/ml; 1,95 mg/ml; 3,9 mg/ml; 7,8
mg/ml 15,6 mg/ml sedangkan kontrol negatifnya adalah larutan NaCMC 0,5%,
dan kontrol positifnya adalah suspensi siprofloksasin.
Pada penelitian didapatkan rata-rata radius zona hambat pertumbuhan
bakteri E. coli pada media Mueller Hinton untuk tiap konsentrasi 15,6 mg/ml;
7,8 mg/ml; 3,9 mg/ml; 1,95 mg/ml; 0,98 mg/ml; 0,49 mg/ml; 0,24 mg/ml; dan
0,12 mg/ml berturut-turut yaitu 8,02 mm; 6,58 mm; 5,83 mm; 3,88 mm; 3,03 mm;
1,99 mm; 0,48 mm; dan 0 mm. Pengukuran dilakukan dengan menghitung zona
hambat yang terbentuk dihitung dari tepi lubang sumuran hingga batas tepi zona
bening yang terbentuk. Dengan ketetapan bahwa suatu konsentrasi dianggap
mempunyai zona hambat apabila radius zona bening yang dihasilkan di atas 0
mm, maka dapat dikatakan bahwa pada konsentrasi 0,12 mg/ml tidak terbentuk
zona hambat. Data kemudian dianalisis dengan uji One Way ANOVA untuk
mengevaluasi perbedaan rata-rata antar populasi dan Uji Regresi Linear untuk
menentukan KHM secara kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah pare
mempunyai aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan E. coli secara in vitro. Hal
ini ditunjukkan dengan terbentuknya radius zona hambat pada media Mueller
Hinton. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol buah pare maka daya hambat
terhadap pertumbuhan E. coli semakin besar. Selain itu, ekstrak etanol buah pare
memiliki Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) breakpoint terhadap pertumbuhan
E. coli secara kualitatif sebesar 7,8 mg/ml, sedangkan secara kuantitatif
menggunakan Metode Regresi Linear didapatkan KHM sebesar 4,2 mg/ml.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]