KONTRIBUSI DAN PENGARUH KOMODITAS TEBU TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN MOJOKERTO ,
Abstract
Bentuk kontribusi atau sumbangan utama sektor pertanian terhadap
pembangunan nasional umumnya diwujudkan dalam menghasilkan bahan bagi
penduduknya, menciptakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha,
menyediakan faktor produksi dalam bentuk tenaga kerja dan pembentukan modal
investasi, mendukung sektor non pertanian melalui penyediaan faktor produksi
dalam menghasilkan devisa melalui kegiatan ekspor hasil pertanian. Salah satu
upaya untuk meningkatkan kontribusi subsektor pertanian tanaman perkebunan
adalah dengan mengembangkan produksi komoditas tebu. Kabupaten Mojokerto
merupakan salah satu daerah penghasil komoditas tebu di Propinsi Jawa Timur.
Produksi tebu Kabupaten Mojokerto menduduki posisi enam besar di Jawa Timur
pada tahun 2003.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah Kabupaten
Mojokerto merupakan basis komoditas tebu dan bagaimana karakteristik
penyebarannya, (2) kontribusi komoditas tebu terhadap perkembangan ekonomi
di wilayah Kabupaten Mojokerto, serta (3) nilai pengaruh ganda yang ditimbulkan
komoditas tebu dan keterkaitannya dengan sektor lain dalam perekonomian
wilayah Kabupaten Mojokerto. Lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive method) , yaitu di Kabupaten Mojokerto. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode diskriptif, dimana metode ini diperkuat dengan analisis
basis ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Analisis data yang digunakan adalah (1) analisis Location Quotient (LQ) untuk
mengetahui sektor basis dan non basis, (2) analisis lokalisasi (Lp) dan spesialisasi
(Sp) untuk mengetahui karakteristik penyebaran, dan (3) analisis Input-Output
untuk mengetahui besarnya kontribusi, pengaruh ganda yang ditimbulkan
ix
komoditas tebu, dan keterkaitan sektor tebu dengan sektor lain dalam
perekonomian wilayah Kabupaten Mojokerto.
Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1) Kabupaten Mojokerto merupakan
wilayah basis komoditas tebu di Jawa Timur selama periode 1999-2003,
(2) karakteristik penyebaran komoditas tebu selama tahun 1999-2003 di
Kabupaten Mojokerto tidak mengarah pada azas lokalisasi dan spesialisasi,
(3) kontribusi sektor tebu di Kabupaten Mojokerto relatif lebih rendah jika
dibandingkan sektor-sektor lain yang ditunjukkan dengan pembentukan
permintaan antara sebesar Rp 24.508,71 juta atau 1,33 persen , pembentukan
output sebesar Rp1.974.148,71 juta atau 0,97 persen, pembentukan permintaan
akhir sebesar Rp 1.949.640 juta atau 0,62 persen, dan pembentukan nilai tambah
sebesar Rp 1.949.640 juta atau 0,97 persen dari keseluruhan nilai tambah
Kabupaten Mojokerto, (4) keterkaitan antar sektor secara umum dapat
ditunjukkan bahwa sektor tebu mempunyai nilai keterkaitan ke depan paling
tinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Selanjutnya keterkaitan ke
belakang memperlihatkan bahwa sektor kehutanan mempunyai keterkaitan ke
belakang yang tinggi. Sedangkan sektor yang tidak begitu kuat keterkaitan ke
depan dan ke belakang adalah sektor pemerintahan umum, (5) dari analisis
dampak pengganda menunjukkan bahwa sektor tebu mempunyai nilai relatif
tinggi yaitu 1,01 untuk dampak pengganda output dan 1,02 untuk dampak
pengganda pendapatan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4325]