ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUMPANG DALAM MEMILIH KERETA API SEBAGAI MODA TRANSPORTASI (STUDI KASUS RUTE JEMBER / BANYUWANGI - SURABAYA)
Abstract
Kereta Api merupakan salah satu moda transportasi yang paling banyak
digunakan di Indonesia. Berdasarkan data penumpang per hari tiap tahunnya
jumlah penumpang dari tahun ke tahun mayoritas mengalami kenaikan yang
cukup signifikan, dari data tersebut dapat diketahui kereta api tidak pernah
kehilangan minat para penumpang, itu disebabkan oleh beberapa faktor yang
mempengaruhi masyarakat pecinta kereta api untuk menggunakan kereta api
sebagai moda transportasi dibanding dengan moda transportasi lain seperti bus,
travel dan lainnya. Lokasi penelitian mengambil rute Jember / Banyuwangi
menuju arah Surabaya dikarenakan rute antara kereta api, dan transportasi darat
lainnya seperti bus, travel dan lainnya tidak jauh berbeda, sebagian besar jalan
raya yang dilalui bus dan travel serta jalan yang dilalui kereta api sejajar. Untuk
itu timbul pertanyaan mengapa para penumpang harus memilih untuk
menggunakan kereta api dibandingkan transportasi darat lainnya.
Penelitian ini menggunakan analisa faktor sebagai alat ujinya, yang
sebelumnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas data untuk memastikan
kevalidan dan reliabilitas data. Pada penelitian ini proses dari analisa faktor itu
sendiri terdiri dari beberapa tahab diantaranya adalah tabulasi data pada data view,
pembentukan matrik korelasi, ekstraksi faktor, rotasi faktor, dan penamaan faktor
yang terbentuk. Output yang dihasilkan adalah KMO and barlett’s test, Anti image
matrices, Total variance explained, Communalities, Component matrix, Rotated
component matrix. Dan menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan
faktor yang paling dominan diantaranya adalah pada kereta api kelas ekonomi
faktor yang mempengaruhi adalah kenyamanan pada bebas rokok, kenyamanan
pada kebersihan sarana, dan pelayanan fasilitas kamar kecil dalam KA, pada
faktor ke 2 terdiri dari variabel kenyamanan pada ruang tunggu stasiun, pelayanan antar dari stasiun ke rumah, dan jumlah petugas keamanan dalam kereta. Pada
faktor ke 3 terdiri dari variabel keamanan dalam KA, dan keamanan dari tindak
kriminal. Pada faktor ke 4 terdiri dari variabel kesesuaian jam keberangkatan, dan
kenyamanan pada jadwal KA. Pada faktor terakhir yaitu faktor ke 5 terdiri dari
variabel kenyamanan pada pedagang asongan dan kenyamanan pada bagasi.
Sedangkan yang menjadi faktor dominan adalah pada faktor 5 yang sudah tersebut
diatas.
Pada kereta api kelas bisnis faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah
pada faktor 1 terdiri dari variabel kenyamanan pada kebersihan sarana, dan
kenyamanan pada ruang tunggu stasiun, pada faktor ke 2 terdiri dari kenyamanan pada
bebas rokok, dan pelayanan fasilitas charger hp, pada faktor ke 3 terdiri dari kenyamanan
pada bagasi, peralihan ke moda lain jika tarif naik, dan pelayanan tiket terusan, pada
faktor ke 4 terdiri dari kesesuaian jam keberangkatan, kenyamanan pada pedagang
asongan, dan pelayanan antar dari stasiun ke rumah, kemudian pada faktor ke 5 terdiri
dari variabel jumlah petugas keamanan dalam kereta dan penambahan jumlah petugas
keamanan, pada faktor ke 6 terdiri dari variabel kenyamanan pada jadwal KA, dan
keamanan dalam KA. Dan yang terakhir adalah faktor ke 7 yang terdiri dari variabel
ketepatan waktu jam keberangkatan, pelayanan fasilitas kamar kecil dalam KA, dan
pelayanan media informasi tentang KA. Sedangkan yang menjadi faktor dominan adalah
pada faktor ke 1 yang sudah tersebut diatas.
Pada kelas terakhir yaitu kereta api kelas eksekutif faktor yang mempengaruhi
diantaranya adalah pada faktor 1 terdiri dari variabel kenyamanan pada kebersihan
sarana, kenyamanan pada bagasi, kenyamanan pada ruang tunggu stasiun,
kenyamanan pada jadwal KA, pelayanan fasilitas charger hp, dan pelayanan antar
dari stasiun ke rumah, pada faktor ke 2 terdiri dari variabel keamanan dalam KA,
dan jumlah petugas keamanan dalam kereta, pada faktor ke 3 terdiri dari variabel
kenyamanan pada bebas rokok dan pelayanan media informasi tentang KA dan
yang terakhir pada faktor ke 4 terdiri dari variabel kesesuaian tarif dan daya beli
masyarakat, dan pelayanan fasilitas kamar kecil dalam KA. Sedangkan yang
menjadi faktor dominan adalah pada faktor ke 1 yang sudah tersebut diatas.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]