PENGARUH KONSENTRASI LAKTOSA TERHADAP SIFAT MEKANIK-FISIK DAN TABLETASI GRANUL EKSIPIEN KO-PROSES PATI GARUT-KITOSAN-LAKTOSA
Abstract
Tablet adalah bentuk sediaan obat yang paling disukai dalam ilmu farmasetik
dan klinis serta biasa dibuat dengan metode cetak langsung. Syarat bahan untuk tablet
cetak langsung adalah mempunyai sifat alir dan kompresibilitas yang baik, namun
sayang jumlah bahan tersebut jumlahnya terbatas dan harganya mahal. Pati garut
merupakan salah satu bahan pengisi tablet berasal dari sumber alam yang mempunyai
sifat alir dan kompresibilitas yang buruk sehingga tidak dapat digunakan sebagai
bahan pengisi untuk tablet cetak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendapatkan eksipien baru dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih bahan
yang sudah ada dengan proses yang sesuai dan disebut dengan ko-proses eksipien.
Bahan yang yang akan dikombinasikan dengan pati garut adalah kitosan dan laktosa.
Tahap awal penelitian ini adalah isolasi pati garut yang menghasilkan rendemen
sebesar 16,55%. Pati kemudian diidentifikasi secara mikroskopis, makroskopis dan
kualitatif. Hasil menyebutkan pati hasil isolasi sama dengan deskripsi pati
berdasarkan literatur. Pati selanjutnya dibuat menjadi pasta dengan konsentrasi 10%
untuk digunakan sebagai pengikat dalam granul eksipien ko-proses melalui proses
granulasi basah. Komposisi pati garut dan kitosan untuk tiap formula adalah 8:1
sedangkan konsentrasi laktosa berturut-turut adalah 0% (F0),5% (F1),10% (F2) dan
20% (F3). Granul eksipien ko-proses kemudian diuji sifat mekanik-fisik dan
tabletasinya.
Pengujian sifat mekanik-fisik granul meliputi sudut diam, kecepatan alir,
persen kompresibilitas dan kadar lembab granul. Hasil pengujian sudut diam granul
yaitu F0=32,96±0,191
0
; F1=29,11±0,551
vii
0
; F2=26,9
0
±1,287; F3=22,44
±0,014. Hasil
pengujian kecepatan alir granul F0=11,24g/detik±0,064; F1=11,34g/detik±0,047;
0
F2=11,47g/detik±0,070; F3=12,41g/detik±0,260. Hasil pengujian persen
kompresibilitas granul yaitu F0=7,762%±0,256; F1=6,012%±0,080; F2=
5,963%±0,073; F3=5,099%±0,217. Hasil pengujian kadar lembab granul yaitu
F0=4,89%±0,16; F1=4,50±0,02; F2=3,48±0,03; F3=2,49±0,01. Berdasarkan data
tersebut dapat dikatakan bahwa semua formula granul eksipien ko-proses mempunyai
sifat alir yang baik dan kadar lembab sesuai rentang untuk kadar lembab granul yaitu
2-5%. Semakin meningkat konsentrasi laktosa maka sifat alir dan kadar lembab
granul semakin baik. Hasil pengujian sifat mekanik-fisik granul kemudian
dibandingkan dengan Vivapur 101 yang merupakan merupakan produk komersial
untuk eksipien tablet cetak langsung. Hasil menunjukkan bahwa sifat mekanik-fisik
granul hasil penelitian lebih baik dibandingkan dengan Vivapur 101.
Pengujian sifat tabletasi granul meliputi kekerasan, kerapuhan, porositas dan
waktu hancur tablet. Hasil pengujian kekerasan tablet yaitu F0=9,59kP±0,34;
F1=8,74kP±0,37; F2=9,26 kP±0,38; F3=8,04 kP±0,38. Hasil pengujian kerapuhan
tablet yaitu F0=0,93%±0,02; F1=0,95%±0,02; F2=0,96%±0,03; F3=0,97%±0,01.
Hasil porositas tablet yaitu F0=0,29%±0,006;F1=0,28%±0,00; F2=0,25%±0,012;
F3=0,21%±0,015. Hasil pengujian waktu hancur tatblet yaitu F0=0,117%±0,021;
F1=0,27%±0,01; F2=0,637%±0,021; F3=1,353%±0,035. Berdasarkan data tersebut
dapat dilihat bahwa semakin bertambah konsentrasi laktosa maka kekerasan,
kerapuhan dan porositas tablet cenderung menurun, dan waktu hancur tablet semakin
meningkat. Sifat kompresibilitas granul dievaluasi dengan menggunakan analisis
Heckel dengan ditunjukkan oleh nilai Py, semakin menurun nilai Py maka
kompresibilitas granul semakin baik. Nilai Py untuk F0-F3 berturut-turut adalah
16,95;14,93;29,41;34,48. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa granul
eksipien ko-proses dengan kandungan laktosa sebanyak 5% memiliki sifat
kompresibilitas yang paling baik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah
konsentrasi laktosa maka sifat mekanik-fisik granul akan semakin baik akan tetapi
sifat tabletasi dan kompresibilitas granul semakin buruk
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]