Pengaruh Asosiasi Bakteri Synechococcus Sp. terhadap Protein Biji dan Produksi Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Merrill) pada Berbagai Dosis Bokashi
Abstract
Biji kedelai diketahui memiliki kandungan protein tinggi untuk
dikonsumsi. Tanaman kedelai selain bersimbiosis dengan Rhizobium juga dapat
berasosiasi non-simbiotik dengan bakteri fotosintetik Synechococcus sp. Bakteri
ini dapat menjadi biofertilizer bagi tanaman bahkan dalam kondisi lingkungan
yang tidak menguntungkan bakteri ini masih dapat menyumbang unsur hara N
dari hasil fiksasi N2 di udara.
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kandungan protein
biji serta produksi tanaman kedelai yang berasosiasi dengan bakteri fotosintetik
Synechococcus sp. pada berbagai dosis bokashi. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang peluang bakteri fotosintetik Synechococcus
sp. strain Situbondo sebagai aplikasi bioteknologi dalam produksi kedelai.
Penelitian ini dilaksanakan di Agrotechnopark Universitas Jember.
Penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2012. Bahan utama
yang digunakan adalah kedelai varietas Baluran dan bakteri fotosintetik
Synechococcus sp. Strain Situbondo. Penelitian ini menggunakan Split Plot
dengan dua faktor yaitu faktor bakteri dan faktor bokashi. Pengambilan data
dilakuakan pada pada fase pertumbuhan yang berbeda yaitu pada umur tanaman
35 HST (hari setelah tanam), umur tanaman 41 HST, dan setelah panen.
Parameter pengamatan meliputi Kandungan protein biji (%), N-total jaringan daun
(%), Kandungan klorofil (
µmol m
-2
), Tinggi tanaman (cm), Berat biji per-tanaman
(gram), Jumlah biji per-tanaman, Berat kering 100 biji (gram), Daya hantar
stomata (mmol H
2
O m
-2
s
-1
). Nilai rerata masing-masing perlakuan setiap
parameter dibandingkan dengan menggunakan Standard Error of the Mean
(SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Asosiasi Synechococcus sp. pada
tanaman kedelai (Glicine max L. Merrill) cenderung meningkatkan berat biji pertanaman
sebesar 34,61% dan protein biji sebesar 1,9% hanya pada dosis 0 kg/ha
bokashi, namun pengaruh Synechococcus sp. tidak nyata seiring dengan
meningkatnya dosis bokashi. (2) Dosis bokashi cenderung meningkatkan
kandungan protein biji serta berat biji per-tanaman.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]