MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA SISWA KELAS VIII-E SMP NEGERI 1 PUJER TAHUN AJARAN 20102011
Abstract
Berdasarkan data observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 14
0ktober 2010 di Kelas VIII-E SMP Negeri 1 Pujer, diketahui rendahnya
ketuntasan hasil belajar fisika siswa. Berdasarkan data ulangan harian kelas VIIIE
dari
39 siswa hanya 41,02% yang mendapatkan nilai ≥ 66; sedangkan 58,98%
siswa lainnya mendapatkan nilai < 66. Aktivitas belajar siswa juga tergolong
rendah yaitu dari 39 siswa hanya 14 siswa yang aktif memperhatikan pelajaran;
20,51% atau 8 orang siswa yang bertanya dan saat guru bertanya tidak ada
satupun siswa yang menjawab 0%; 46,15% atau 18 orang siswa yang mencatat;
dan 30,76% atau 12 orang siswa yang aktif mengerjakan tugas.
Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran
melalui model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based instruction).
Model ini merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada
banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni
penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang
nyata ( dengan melakukan ekeperimen). Dengan demikian model ini dapat
digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa
kelas VIII-E tersebut. Model ini memiliki kelebihan yaitu nyata dengan
kehidupan siswa, konsep sesuai dengan kebutuhan siswa, mengembangkan sifat
inkuiri, retensi konsep jadi kuat, dan mengembangkan kemampuan problem
solving. Tahap-tahap model problem based instruction disertai handout adalah
sebagai berikut: orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk
belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi
vii
proses pemecahan masalah. Melalui 5 (lima) tahap tersebut, maka aktivitas siswa
yang sesuai dengan ketrampilan proses dalam pembelajaran IPA dapat
dikembangkan pada tahap ketiga yaitu tahap membimbing penyelidikan
kelompok. Selain itu, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat
dikembangkan pada tahap-tahap lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas sehingga subyek
penelitian sudah ditetapkan di kelas VIII-E SMP Negeri 1 Pujer tahun ajaran
2010-2011. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes. Data yang didapatkan adalah skor aktivitas
guru dan skor aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan skor
hasil belajar pada pra-siklus, siklus I, siklus II, serta hasil wawancara dengan guru
bidang studi dan siswa.
Aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran problem based
instruction mengalami peningkatan dari pra-siklus ke siklus 1 dan siklus 2. Pada
pra siklus aktivitas siswa secara klasikal sebesar 52.43% yang termasuk dalam
kriteria sedang. Pada siklus I aktivitas siswa secara klasikal mengalami
peningkatan sebesar 22.43% yang termasuk dalam kriteria aktif. Pada siklus II
aktivitas siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 30.81% persentase
tersebut termasuk pada kriteria sangat aktif.
Peningkatan aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran problem
based instruction diikuti peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari pra-siklus
ke siklus 1 dan siklus 2. Pada pra siklus ketuntasan hasil belajar siswa sebesar
16.22%. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar siswa mengalami peningkatan
sebesar 75.6%. Pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 81.08%. Dari hasil di atas menunjukkan model problem
based instruction dapat digunakan sebagai alternatif pembelajaran yang membuat
siswa lebih aktif belajar dan lebih memahami konsep