dc.description.abstract | Salah satu faktor yang dominan mempengaruhi perolehan massa tulang yang
maksimal adalah dengan melakukan Aktifitas fisik. Aktivitas fisik yang merupakan
bentuk aktifitas otot, secara khusus memberikan manfaat yang besar kepada
kesehatan, baik secara umum maupun pada sistem muskuloskeletal. Aktivitas fisik
dalam jangka panjang terutama pada masa-masa pertumbuhan memberi keuntungan
diantaranya memiliki otot dan tulang yang kuat, dan memberikan kontribusi positif
bagi pertumbuhan dan perkembangan pikiran dan tubuh secara keseluruhan dan juga
meningkatkan struktur tulang selama masa pertumbuhan dan mengurangi kehilangan
massa tulang pada individu usia lanjut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh aktivitas fisik terhadap densitas tulang.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian post test control group design. 12 ekor tikus dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan melakukan
aktivitas fisik berenang setiap 2 hari sekali dengan durasi 30 menit yang dibagi
menjadi 6 periode, masing-masing 5 menit dengan masa istirahat 15 menit.
Data penelitian dianalisis, secara deskripsi menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang bermakana dari 12 spesimen yang diamati (masing masing bahan 6
sampel) antara tikus wistar kontrol (p<0.05), dan tikus wistar perlakuan memiliki
optical density yang lebih kecil yaitu 0,203 dibandingkan tikus wistar kontrol yang
memiliki optical density sebesar 0,796. Semakin kecil nilai optical density berarti
sinar-x yang diabsorbsi tulang semakin sedikit, maka nilai densitas semakin besar.
Sebaliknya semakin besar nilai optical density berarti sinar-x yang diabsorbsi tulang
semakin banyak, maka nilai densitas semakin kecil.
viii
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh aktivitas fisik
(berenang) dapat meningkatkan densitas tulang femur pada tikus wistar jantan.
Selama latihan atau beraktivitas fisik, perubahan dalam metabolisme kalsium
tergantung pada intensitas latihan. Aktivitas fisik (berenang) meningkatkan Bone
Mass Density (BMD), kekuatan tulang dan tingkat pembentukan tulang. Dengan
demikian, latihan ketahanan untuk mendorong keseimbangan kalsium positif dan
memiliki efek yang menguntungkan pada metabolisme tulang. | en_US |