Perbandingan Analisis Pelat Konvensional Dan Pelat Datar (Flat Slab) Menggunakan Metode Rangka Ekuivalen
Abstract
Pelat berdasarkan aksi strukturalnya dibedakan menjadi dua macam yaitu
pelat satu arah (one way slab) dan pelat dua arah (two way slab). Pelat satu arah
adalah pelat beton bertulang yang perbandingan panjang terhadap lebarnya lebih
besar dari dua dimana aksi struktural pelat bersifat satu arah karena ditumpu pada
kedua sisi yang berlawanan saja, sedangkan pelat dua arah aksi strukturalnya bersifat
di kedua arah karena ditumpu pada keempat sisinya seperti konstruksi pelat yang
sering digunakan yaitu pelat konvensional. Namun terdapat juga pelat yang langsung
ditumpu oleh kolom tanpa ada balok-balok yang menopangnya, konstruksi pelat
seperti ini disebut dengan pelat datar ( flat slab).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan momen lentur dan
lendutan yang terjadi pada pelat konvensional dan flat slab yang di analisis
menggunakan metode rangka ekuivalen dimana struktur di ubah menjadi serangkaian
rangka komponen dua dimensi yang berpusat pada lajur kolom. Perbedaan secara
umum dari kedua jenis pelat ini adalah ada dan tidak adanya balok-balok di antara
kolom, namun dari segi analisis struktur perbedaan tersebut dianggap tidak terlalu
penting karena apabila balok yang memiliki dimensi direncanakan dapat berinteraksi
dengan pelat maka penggunaan balok-balok dengan ukuran nol hanya merupakan
keadaan batas.
Berdasarkan hasil pembahasan diketahui bahwa momen pada flat slab ratarata
lebih besar 25,03 % dibanding momen pada pelat konvensional dan untuk
perbandingan lendutan, lendutan maksimum kedua jenis pelat terjadi di lajur tengah
bentang dalam dengan lendutan pada flat slab lebih besar 22,42 % dibanding lendutan
maksimum pada pelat konvensional atau dengan selisih lendutan sebesar 0,886 mm. Tetapi volume beton pada pelat konvensional lebih besar 11,42% dibanding volume
beton pada flat slab
Sehingga dari hasil analisis dari kedua tipe pelat penggunaan pelat
konvensional lebih direkomendasikan digunakan dilapangan karena apabila
perbandingan momen dihubungkan dengan perbandingan volume beton dari kedua
tipe pelat, pelat konvensional lebih baik dibanding flat slab.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah dicoba menganalisis gaya dalam
akibat adanya pengaruh beban lateral seperti beban gempa selain itu dicoba untuk
membandingkan faktor teknis pelaksanaan dan estimasi biaya dari perencanaan kedua
tipe pelat sehingga bisa mendekati kondisi sesungguhnya.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]