Show simple item record

dc.contributor.authorYudi Fernando Fokser
dc.date.accessioned2014-01-24T04:07:58Z
dc.date.available2014-01-24T04:07:58Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM061910101150
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23158
dc.description.abstractPembakaran yang sempurna dapat meningkatkan unjuk kerja mesin dan menghemat konsumsi bahan bakar. Salah satu syarat terjadinya pembakaran yang sempurna adalah campuran yang homogen antara bahan bakar dan udara ketika memasuki ruang bakar. Campuran yang ideal antara udara dan bahan bakar pada motor bensin adalah 14,8:1 (Berenschot, 2005). Meskipun campuran udara dan bahan bakar telah ideal tetapi campuran tersebut tidak homogen maka pembakaran tidak akan sempurna. Campuran udara dan bahan bakar dapat menjadi homogen apabila terjadi turbulensi dalam pencampurannya. Buffer adalah alat yang berfungsi memberikan tambahan waktu pencampuran antara udara dan bahan bakar setelah melewati karburator sebelum memasuki ruang bakar. Buffer dengan pengarah aliran berbentuk sirip dapat memberikan jeda waktu pencampuran sekaligus membuat aliran campuran udara dan bahan bakar menjadi turbulen. Buffer dapat dipasang antara intake manifold dan karburator. Dalam penelitian ini buffer dipasangi sirip pengarah dengan berbagai variasi. Variasi jumlah sirip yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3, 4, 6, 8 dan 10 dengan variasi sudut kemiringan 45 o dan 60 vii o . Analisa yang dilakukan meliputi daya efektif dan torsi yang dihasilkan serta FC (Fuel Consumption) yang dibutuhkan dari tiap variasi kondisi buffer. Dari hasil pengujian didapatkan daya efektif tertinggi pada kondisi buffer tanpa sirip adalah 7,43 HP pada putaran 3700 rpm. Kenaikan daya efektif tertinggi jika dibandingkan dengan kondisi buffer tanpa sirip terjadi pada kondisi buffer dengan 3 sirip bersudut 60 o yaitu sebesar 0,44 HP atau 5,92%. Sedangakan penurunan daya efektif tertinggi jika dibandingkan dengan kondisi buffer tanpa sirip terjadi pada kondisi buffer dengan 10 sirip bersudut 45 o yaitu sebesar 0,17 HP atau 2,15%. Dari hasil pengujian didapatkan torsi tertinggi pada kondisi buffer tanpa sirip adalah 16,11 Nm pada putaran 3000 rpm. Kenaikan torsi tertinggi jika dibandingkan dengan kondisi buffer tanpa sirip terjadi pada kondisi buffer dengan 3 sirip bersudut 60 o yaitu sebesar 0,43 Nm atau 2,66 %. Sedangakan penurunan torsi tertinggi jika dibandingkan dengan kondisi buffer tanpa sirip terjadi pada kondisi buffer dengan 3 sirip bersudut 60 o yaitu sebesar 0,83 Nm atau 5,15%. FC ( Fuel Consumption) yang paling rendah pada kondisi buffer tanpa sirip jika dibandingkan pada kondisi standard ada pada putaran 6000 rpm yaitu 0,493 kg/jam. Ini berarti lebih hemat 16,14% dari kondisi standard pada putaran yang sama. FC ( Fuel Consumption) terendah pada kondisi buffer 3 sirip dengan sudut 60 jika dibandingkan dengan kondisi buffer tanpa sirip ada pada putaran 4000 rpm dengan selisih 0,042 kg/jam atau 11,15%.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061910101150;
dc.subjectBUFFER ,INTAKE MANIFOLDen_US
dc.titleSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BUFFER DENGAN SIRIP PENGARAH PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSINen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record