STUDI PENGARUH PENAMBAHAN LAKTOSA TERHADAP SIFAT MEKANIK FISIK DAN TABLETASI GRANUL EKSIPIEN KO-PROSES DARI PATI SINGKONG DAN KITOSAN
Abstract
Telah dilakukan pengembangan bahan baru sebagai eksipien tablet cetak
langsung dengan metode ko-proses. Ko-proses merupakan cara untuk mendapatkan
eksipien baru dengan mengkombinasikan dua atau lebih bahan yang sudah ada
dengan metode yang sesuai. Kombinasi bahan-bahan yang dipilih akan saling
melengkapi satu sama lain untuk menutupi sifat-sifat yang tidak diinginkan.
Kombinasi bahan yang ideal menurut teori ko-proses adalah kombinasi antara bahan
yang bersifat elastis, plastis, dan rapuh (brittle). Pati singkong merupakan bahan
elastis yang memiliki sifat alir dan persen kompresibilitas yang jelek sehingga
dikombinasikan dengan kitosan yang memiliki sifat plastis dan laktosa yang memiliki
sifat rapuh (brittle).
Pada penelitian ini, granul dibuat dengan metode granulasi basah. Granul
selanjutnya dicetak dan ditentukan sifat mekanik-fisik dan tabletasinya. Penentuan
sifat mekanik-fisik granul meliputi: sifat alir, persen kompresibilitas, dan kadar
lembab. Sedangkan penentuan sifat tabletasi granul meliputi: kekerasan, kerapuhan,
porositas, waktu hancur, sifat kompresibilitas bahan dengan Analisis Heckel.
Perbedaan antar formula terletak pada penambahan konsentrasi laktosa yakni
sebanyak 0% untuk F0, 5% untuk F1, 10% untuk F2, dan 20% untuk F3.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mekanik fisik dan
tabletasi granul eksipien ko-proses serta mengetahui pengaruh penambahan laktosa
terhadap sifat mekanik fisik dan tabletasi dari granul eksipien ko-proses. Penentuan
sifat mekanik fisik granul meliputi penentuan sifat alir, % kompresibilitas, dan kadar
lembab. Pada penentuan sudut diam granul (°), semua formula menunjukkan sifat alir
yang baik pada F0= 28,42 ± 0,21; F1= 28,49 ± 0,27; dan F2= 25,91 ± 0,27; dan
sangat baik pada F3= 24,72 ± 0,17. Pada penentuan kecepatan alir granul (g/detik),
semua formula menunjukkan sifat alir yang baik yakni >10g/detik untuk tiap-tiap
formula, dimana F0= 11,73 ± 0,10; F1= 12,33 ± 0,32; F2= 12,38 ± 0,33; dan F3=
11,48 ± 0,20. Pada penentuan % kompresibilitas granul (%), seluruh formula
menunjukkan sifat alir yang sangat baik yakni F0= 5,002 ± 0,0095; F1= 6,503 ±
0,0048; F2= 7,002 ± 0,0013; F3= 8,002 ± 0,0029. Sedangkan pada penentuan kadar
lembab granul (%) semua formula memenuhi syarat 2-5 % yaitu F0= 3,47 ± 0,16;
F1= 4,12 ± 0,23; F2= 3,58 ± 0,14; dan F3= 2,30 ± 0,12. Penentuan sifat tabletasi
meliputi kekerasan, kerapuhan, porositas, waktu hancur, dan sifat kompresibilitas
bahan dengan analisis Heckel. Pada penentuan kekerasan tablet (N) diketahui
kekerasan tiap-tiap formula adalah: F0= 89,91 ± 4,40; F1= 83,04 ± 2,07; F2=
103,00 ± 3,92; dan F3= 103,11 ± 3,90. Kerapuhan (%) tiap-tiap formula adalah: F0=
0,378 ± 0,004; F1= 0,442 ± 0,002; F2= 0,477 ± 0,003; dan F3= 0,583 ± 0,002. Pada
penentuan porositas tablet diketahui porositas tiap-tiap bahan adalah: F0= 0,280 ±
0,002; F1= 0,351 ± 0,003; F2= 0,314 ± 0,002; dan F3= 0,319 ± 0,003. Sedangkan
untuk waktu hancur (detik) tablet tiap-tiap formula adalah: F0= 44,14 ± 1,84; F1=
88,62 ± 3,74; F2= 235,11 ± 2,11; dan F3= 441,425 ± 3,43. Nilai k untuk tiap-tiap
formula adalah F0= 0,0267; F1= 0,0258; F2= 0,0255; dan F3= 0,0151.
Penambahan laktosa 5, 10, 20% menurunkan sudut diam dan persen
kompresibilitas granul secara signifikan. Penambahan laktosa 5, 10% meningkatkan
kecepatan alir secara signifikan. Penambahan laktosa 5% meningkatkan kadar lembab
secara signifikan. Penambahan laktosa 5, 10, 20% meningkatkan kekerasan,
kerapuhan, serta waktu hancur tablet secara signifikan. Pada analisis Heckel
diperoleh parameter k dan Py, dimana k menurun secara signifikan seiring
penambahan laktosa 5, 10, 20% sedangkan nilai Py sebaliknya.
Dari penelitian ini disarankan untuk mengembangkan eksipien ko-proses
dengan menggunakan komposisi bahan yang berbeda untuk menghasilkan mutu
granul yang lebih baik.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]