Show simple item record

dc.contributor.authorYunita Trisnaningtyas
dc.date.accessioned2014-01-24T02:16:54Z
dc.date.available2014-01-24T02:16:54Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM070110201032
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23106
dc.description.abstractGadis 13 tahun itu bernama Lakhsmi. Dia adalah seorang gadis Nepal yang hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang dunia di luar gubuk keluarganya di desa Pegunungan Himalaya. Ketika musim muson datang dan merampas sedikit harta milik keluarganya, Lakhsmi memiliki kesempatan pertamanya untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kota agar dia dapat mengirim uang ke rumah. Awalnya, niat tersebut tidak mendapat persetujuan dari ibunya. Setelah beberapa peristiwa menimpa keluarganya yang membuat mereka tambah menderita, akhirnya ibu menyetujui keinginannya. Ia pergi ke penyalur tenaga kerja bersama bapak tirinya. Dia tidak tahu bahwa bapak tirinya ternyata telah menjualnya kepada penyalur tenaga kerja. Penyalur tenaga kerja tersebut hanya sebagai siasatnya saja untuk mendapatkan gadis-gadis incarannya. Setelah mendapatkan, gadis tersebut akan dibawa ke kota untuk dijual kembali ke tempat pelacuran. Lakhsmi selama perjalanan menuju kota, dia mengalami pindah tangan dari beberapa orang. Setelah beberapa hari perjalanan menuju kota, dia sampai pada tempat yang dituju. Sesampainya di suatu rumah yang dianggapnya sebagai rumah majikannya, dia berlaku sangat sopan seperti yang dipesankan oleh ibunya. Pada saat majikannya yang bernama Mumtaz datang, Lakhsmi baru mengetahui bahwa dirinya telah terdampar di sebuah rumah bordil yang sangat jauh dan melintasi perbatasan, di daerah kumuh, di kota Kalkutta. Selama hidup di rumah bordil yang biasa disebut sebagai Rumah Kebahagiaan, dia selalu mendapatkan perilaku yang tidak ramah dari mucikariya. Dia disekap, dipukuli, dibiarkan kelaparan, dibius, diperkosa, bahkan berlumur darah. Di sela-sela ancaman dan siksaan, Lakhsmi mendapatkan sahabat. Seorang anak lelaki, yang bertugas mengurusi keperluan para PSK serta pelanggannya. Dia mulai mengajari Lakhsmi membaca dan hal tersebut membuat Lakhsmi merasa bagai hidup kembali, mengingat kembali seperti apa rasanya menjadi anak terpandai di kelas. Dan perlahan-lahan Lakhsmi berhasil bersahabat dengan gadis-gadis di Rumah Kebahagiaan, yang membuatnya dapat tetap bertahan di dalam dunia yang menyeramkan tersebut. Lakhsmi selalu ingin pergi dari Rumah Kebahagiaan, tetapi Mumtaz selalu menghalanginya. Mumtaz menggunakan hutang-hutang Lakhsmi selama hidup di Rumah Kebahagiaan sebagai siasatnya. Hutang yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya. Hal tersebutlah yang membuat Lakhsmi harus bertahan beberapa tahun untuk dapat melunasi semua hutang. Setelah beberapa tahun kemudian Lakhsmi dapat mengumpulkan beberapa ribu rupee untuk membayar hutang, tetapi Mumtaz masih mengahalanginya dengan cara menambah kembali hutang-hutangnya. Menurut Mumtaz, dia akan dapat keluar dari Rumah Kebahagiaan setelah lima tahun lagi, sehingga Lakhsmi harus menjalani semua itu dengan penuh keterpaksaan dan ambisi untuk keluar dari Rumah Kebahagiaan tersebut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070110201032;
dc.subjectNovel Solden_US
dc.titleKajian Psikologi Wanita terhadap Novel Sold karya Patricia McCormicken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record