STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI JAMUR MERANG DI KABUPATEN JEMBER
Abstract
Usahatani pada komoditas holtikultura saat ini semakin banyak diminati,
karena masa panen tanaman holtikultura lebih cepat daripada jenis tanaman
pangan lainnya. Tanaman holtikultura terdiri dari beberapa jenis, yaitu sayuran
(jamur), buah-buahan (jeruk), tanaman obat dan tanaman hias yang mempunyai
nilai ekonomi tinggi dan mempunyai peluang pasar yang besar. Dibandingkan
dengan tanaman pangan yang membutuhkan waktu 3-4 bulan tanaman
holtikultura membutuhkan waktu minimal 1 bulan untuk panen, dengan begitu
dipandang dari sisi finansial tanaman holtikultura lebih menguntungkan daripada
tanaman pangan. Saat ini banyak petani yang mengusahakan jenis tanaman
holtikultura salah satunya adalah jenis sayuran yaitu jamur. Usahatani jamur
merang saat ini semakin banyak diminati dikalangan masyarakat. Usahatani jamur
merang sendiri memang memiliki prospek ekonomi yang baik. Jamur merang
yang merupakan salah satu produk komersial dan mudah untuk dipelajari secara
teknis.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui tingkat pendapatan
petani jamur merang di Kabupaten Jember (2) Untuk mengetahui efisiensi biaya
produksi usahatani jamur merang di Kabupaten Jember (3) Untuk mengetahui
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan petani jamur merang di
Kabupaten Jember (4) Untuk mengetahui prospek pengembangan dan strategi
pengembangan usahatani jamur merang di Kabupaten Jember. Penentuan daerah
penelitian menggunakan purposive method. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif dan analitik. Pengambilan contoh yang digunakan untuk
penentuan sampel adalah dengan menggunakan metode Judgment Sampling.
Metode pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Alat
analisis data yang digunakan adalah (1) analisis pendapatan, (2) analisis R/C ratio,
(3) analisis regresi linier berganda, dan (4) analisis SWOT. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) Usahatani jamur merang di Kabupaten Jember
menguntungkan dengan rata-rata pendapatan petani adalah Rp 572.103,09,- setiap
10 m
2
dalam satu kali produksi; (2) Penggunaan biaya produksi untuk usahatani
jamur merang di Kabupaten Jember adalah efisien yang ditunjukkan dengan nilai
R/C Ratio sebesar 2,59; (3) Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap
pendapatan usahatani jamur merang di Kabupaten Jember adalah Biaya bibit,
hasil produksi, biaya tenaga kerja, dan pengalaman petani; (4) Usahatani jamur
merang di Kabupaten Jember berada pada posisi kuat-berpeluang (White Area),
maka usaha tersebut memiliki peluang pasar yang prospektif dan memiliki
kompetensi untuk mengerjakannya dan strategi yang tepat dilakukan untuk saat
ini adalah strategi S-O yang memaksimalkan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang yang ada dan bersifat growth oriented strategy.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]