dc.description.abstract | Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah
pembelajaran yang dimulai dengan mengambil (mensimulasikan, menceritakan)
kejadian pada dunia nyata kehidupan sehari-hari yang dialami siswa kemudian
diangkat kedalam konsep matematika yang dibahas. Pembelajaran kontekstual
mempunyai tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya
(questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community),
pemodelan (modeling), refleksi (reflection) dan penilaian sebenarnya (authentic
assessment).
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas XII APK
SMK PGRI 05
Jember selama ini cenderung menggunakan metode ceramah. Guru berperan lebih
dominan dalam pembelajaran sehingga aktifitas siswa selama kegiatan belajar
mengajar tidak tampak dan siswa cenderung pasif.
Penilaian yang dilakukan di kelas XII APK
ix
2
2
SMK PGRI 05 Jember selama ini
hanya berdasarkan hasil tes sebagai alat ukur kemampuan siswa dan keberhasilan
belajar. Akibatnya hasil belajar saja yang dinilai sedangkan proses siswa memperoleh
pengetahuan terabaikan dari penilaian. Upaya lain yang dilakukan dalam
penyempurnaan dan perbaikan pembelajaran perlu diiringi sistem penilaian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan pembelajaran
kontekstual dengan penilaian portofolio, untuk mengkaji peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran kontekstual dengan penerapan penilaian portofolio dan untuk
mengkaji peningkatan ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran kontekstual dengan menerapkan penilaian portofolio materi statistik pada siswa kelas XII
semester Ganjil SMK PGRI 05 Jember tahun pelajaran 2010/2011.
Pengambilan data dimulai pada tanggal 8 – 13 Desember 2010 dengan subjek
penelitian siswa kelas XII APK
2
SMK PGRI 05 Jember. Siswa kelas XII APK
ada
36 orang dengan 7 siswa dan 29 siswi. Metode pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dokumentasi, observasi, wawancara dan tes. Penilaian dengan
menggunakan penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian dengan
menggunakan kumpulan hasil pekerjaan siswa yang terdiri dari aktivitas siswa, jurnal
belajar harian siswa, rangkuman, proyek, refleksi akhir pembelajaran, daftar
kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal, LKS, kuis, PR dan tes.
Dengan penerapan penilaian portofolio, dapat dilihat nilai siswa yang
ulangannya tinggi belum tentu dalam kegiatan belajar mengajarnya aktif. Begitu juga
sebaliknya, siswa yang ulangannya rendah tetapi aktif dalam kegiatan belajar
mengajar dan ada juga yang aktif sekaligus nilai ulangannya tinggi. Pada siklus I,
ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 82.6%. Sedangkan pada siklus
II, ketuntasan belajar siswa secara klasikal meningkat menjadi 86.8%. Hal ini
menunjukkan bahwa penerapan penilaian berbasis portofolio dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. | en_US |