TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM WACANA IKLAN PRODUK PT. UNILEVER INDONESIA DI TELEVISI
Abstract
Iklanmerupakan suatu kegiatan penawaran kepada suatu kelompok
masyarakat yang disampaikan secara lisan atau tulis tentang suatu produk, jasa,
ide, atau gagasan. Pada dasarnya iklan bersifat membujuk pemirsa dengantujuan
menimbulkan hasrat untuk membeli. Banyaknya iklan produk yang ditayangkan
memberikan pesan pada khalayak umum, bahwasannya iklan memiliki tujuan
untuk memperkenalkan suatu produk. Pilihan kata yang dituturkan para bintang
iklan pada isi iklan dapat mempengaruhi khalayak umum. Iklan memiliki
keterkaitan dengan kajian tindak tutur sebagai peristiwa berbahasa dalam
berkomunikasi antar masyarakat.
Tindak tutur sebagai wujud peristiwa komunikasi mempunyai fungsi,
mengandung maksud, dan tujuantertentu, sertadapat menimbulkan pengaruh pada
mitratutur. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: jenis tindak
tutur ilokusi, fungsi tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam wacana iklan
produk Unilever dan tanggapan penonton terhadap iklan Unilever di televisi.
Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dibedakanatas jenis tindak ilokusi, fungsi tindak tutur
perlokusi dan tanggapan penontonterhadap iklan dari produk Unilever. Informan
untuk tanggapan mengenai iklan berupa orang-orang yang pernah menyaksikan
iklan produk Unilever di televisi. Jumlah produk Unilever yang diteliti sebanyak
28data, dan jumlah informan sebanyak 8 orang. Lokasi wawancara dilakukan di
Banyuwangi. Peneliti menggunakan metode penelitian yang meliputi tiga tahap,
yaitu (1) tahap penyediaan data; (2) tahap analisis data; dan (3) tahap penyajian
hasil analisis data. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak
yang menggunakan metode simak bebas libat cakap (SBLC), kemudian untuk
informan menggunakan metode cakap dan teknik catat. Dalam menganalisis data,
peneliti memilah antara tindak tutur ilokusi dan tindak tutur perlokusinya dilihat
dari konteksnya. Selain itu, untuk mendeskripsikan permasalah, pertama, kedua,
dan ketiga, peneliti menggunakan analisis penelitian deskriptif. Metode penyajian
hasil analisis data yang digunakan yaitu metode penyajian informal.
Dari lima jenis tindak tutur ilokusi yakni, asertif, direktif, komisif,
ekspresif, dan deklaratif, pada iklan produk Unileverditemukan empat jenis tindak
tutur, yakni aserif, direktif, komisif dan ekspresif. Dari lima jenis tindak tutur
ilokusi asertif yakni menyatakan, membanggakan, mengusulkan, melaporkan, dan
menuntut, yang ditemukan adalah membanggakan, dan menyatakan. Tindak tutur
jenis direktif yang ditemukan yakni memerintah, yang tidak ditemukan yakni
meminta, memesan, dan memohon. Tindak tutur komisif yang ditemukan yakni
menawarkan, sedangkan tindak tutur jenis ekspresif yang ditemukan yakni
memuji.
Dari empat fungsi tindak tutur perlokusi yakni, representatif, direktif,
ekspresif, dan komisif, pada iklan produk Unilever ditemukan dua fungsi tindak
tutur perlokusi, yakni representatif dan direktif. Dari fungsi tindak tutur perlokusi
representatif yang ditemukan adalah menyatakan, menunjukkan, dan
menyebutkan. Fungsi tindak tutur perlokusi direktif yang ditemukan adalah
mengajak dan menyarankan.
Dari tanggapan penonton terhadap iklan produk Unilever sebagian besar
responden menyatakan bahwa iklan produk Unilever termasuk iklan yang
menarik, karena terdapat unsur kreatif dan unik. Namun, ada juga beberapa
responden yang menyatakan bahwa iklannya ada yang membingungkan. Pesan
yang disampaikan dalam iklan sudah menggambarkan tentang kemampuan atau
kelebihan produk. Selain sebagai cara untuk promosi produknya, Unilever juga
membungkus visualisasi iklan dengan menampilkan realitas sosial dilengkapi
dengan unsur mendidik dan menghibur.