Show simple item record

dc.contributor.authorLusi Purnama Sari
dc.date.accessioned2014-01-24T00:04:32Z
dc.date.available2014-01-24T00:04:32Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM060210103152
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22802
dc.description.abstractSerangan hama ulat grayak (Spodoptera litura) terhadap tanaman hortikultura kedelai (Glycine max) mengakibatkan penurunan produksi kedelai. Kehilangan hasil akibat serangan hama tersebut dapat mencapai 80%, bahkan puso jika tidak dikendalikan. Setiap kali bertelur, seekor ngengat betina mampu meletakkan 350 butir pada daun, seekor ngengat betina mampu memproduksi telur hingga 2000-3000 telur. Setelah larva menetas, larva menyebar dengan menggunakan benang sutera dari mulutnya. Siang hari bersembunyi dalam tanah (tempat yang lembab) dan menyerang tanaman pada malam hari dan lama stadium pupa ini 8 - 11 hari. Upaya pengendalian telah dilakukan, tetapi belum diperoleh hasil yang menggembirakan. Saat ini diperlukan upaya pengendalian dengan mengandalkan insektisida, namun kurang efektif. Aspek biologis ulat grayak yang selama ini kurang mendapat perhatian adalah inang ulat grayak yaitu daun sebagai tempat hidup larva sekaligus sebagai peletakan telur hidup dan sumber makanan bagi larva ulat grayak. Perbedaan jenis dan dosis pupuk tentunya memiliki jumlah nutrisi tanaman yang berbeda, sehingga diasumsikan masing-masing jenis dan dosis pupuk yang digunakan akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kelangsungan hidup S. litura. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis dan dosis pupuk terhadap biomassa tanaman kedelai dan preferensi oviposisi Spodoptera litura F. pada daun tanaman kedelai (Glycine max) varietas Baluran yang dapat digunakan sebagai informasi untuk tindakan prefentif dari segi nutrisi tanaman. Penelitian ini dilakukan di Greenhouse Dinas Pertanian Jember bulan Agustus sampai September 2010 dengan mengunakan rancangan acak biasa mengunakan 10 macam perlakuan yaitu pupuk NPK dosis ½ , pupuk NPK dosis 1, pupuk NPK dosis 1 ½, pupuk kompos dosis ½, pupuk kompos dosis 1, pupuk kompos dosis 1 ½, pupuk Petroganik dosis ½, pupuk Petroganik dosis 1, pupuk Petroganik dosis 1 ½ dan kontrol dengan 3 kali pengulangan dan tiap pengulangan diisi dengan 10 buah tanaman kedelai. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan terhadap letak dan jumlah telur yang dihasilkan serta biomassa tanaman dianalisis dengan analisis varian (ANOVA), sedangkan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dianalisis dengan Uji BNT dengan bantuan software SPPS Ver.11,5. Setelah imago S. litura bertelur, pengaruh jenis dan dosis pupuk terhadap rerata jumlah telur pada daun kedelai varietas Baluran dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah pupuk NPK dosis 1 441,33 ± 764,41 butir, pupuk kompos dosis 1 ½ 132,00 ± 228,63 butir, pupuk Petroganik dosis 1 ½ 85,33 ± 147,80 butir, pupuk NPK dosis ½ 54,67 ± 50,65 butir, pupuk Petroganik dosis ½ 44,00 ± 76,21 butir, pupuk kompos dosis 1 42,67 ± 73,90 butir, pupuk NPK dosis 1 ½ 0,00 ± 0,00 butir, pupuk kompos dosis ½ 0,00 ± 0,00 butir, pupuk Petroganik dosis 1 0,00 ± 0,00 butir, dan kontrol 0,00 ± 0,00 butir. Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan jenis pupuk berpengaruh tidak signifikan terhadap preferensi oviposisi S. litura yaitu P = 0,68 dan dosis pupuk berpengaruh tidak signifikan terhadap preferensi oviposisi S. litura yaitu P = 0, 69. Pengaruh jenis dan dosis pupuk terhadap rerata berat kering tanaman kedelai varietas Baluran dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah pupuk NPK dosis 1 1,22 ± 0,32 g, pupuk kompos dosis 1 1,17 ± 0,06 g, pupuk Petroganik dosis 1 1,16 ± 0,05 g, pupuk Petroganik dosis ½ 1,04 ± 0,02 g, kontrol 1,00 ± 0,30 g, pupuk kompos dosis ½ 0,98 ± 0,39 g, pupuk NPK dosis 1 ½ 0,89 ± 0,20 g, pupuk kompos dosis 1 ½ 0,89 ± 0,11 g, pupuk NPK dosis ½ 0,83 ± 0,13 g, dan pupuk Petroganik dosis 1 ½ 0,80 ± 0,29 g. Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan jenis pupuk berpengaruh tidak signifikan terhadap biomassa tanaman kedelai yaitu P = 0,99 dan perbedaan dosis pupuk berpengaruh signifikan terhadap biomassa tanaman kedelai yaitu P = 0,02. Pengaruh jenis dan dosis pupuk terhadap rerata berat kering daun kedelai varietas Baluran dari yang terendah sampai yang tertinggi adalah pupuk kompos dosis 1 0,04 ± 0,01 g, pupuk kompos dosis 1 ½ 0,04 ± 0,01 g, pupuk Petroganik dosis 1 0,04 ± 0,01 g, pupuk Petroganik dosis 1 ½ 0,04 ± 0,01 g, pupuk kompos dosis ½ 0,04 ± 0,00 g, pupuk NPK dosis 1 ½ 0,03 ± 0,01 g, kontrol 0,03 ± 0,01 g, pupuk NPK dosis ½ 0,03 ± 0,00 g, pupuk NPK dosis 1 0,03 ± 0,00 g, dan pupuk Petroganik dosis ½ 0,03 ± 0,00 g. Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan jenis pupuk berpengaruh signifikan terhadap biomassa daun kedelai yaitu P = 0,01 dan perbedaan dosis pupuk berpengaruh tidak signifikan terhadap biomassa daun kedelai yaitu P = 0,60. Berdasarkan uji ANAVA didapatkan bahwa biomassa tanaman kedelai berpengaruh tidak signifikan terhadap preferensi oviposisi S. litura yaitu P = 0,92. Sedangkan biomassa daun kedelai juga berpengaruh tidak signifikan terhadap preferensi oviposisi S. litura yaitu P = 0,91. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pupuk NPK dosis 1 paling efektif dalam preferensi oviposisi S. litura dan biomassa tanaman kedelai varietas Baluran. Hal itu dapat dilihat dari besarnya rerata jumlah telur pada daun dan besarnya rerata berat kering tanaman kedelai dibandingkan jenis dan dosis pupuk lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries060210103152;
dc.subjectBIOMASSAen_US
dc.subjectSpodoptera lituraen_US
dc.subjectGlycine maxen_US
dc.titlePENGARUH PERBEDAAN JENIS DAN DOSIS PUPUK TERHADAP BIOMASSA TANAMAN KEDELAI DAN PREFERENSI OVIPOSISI Spodoptera litura F. PADA DAUN TANAMAN KEDELAI (Glycine max) VARIETAS BALURANen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record