dc.description.abstract | Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi pertanian penting sebagai
bahan baku industri makanan maupun kosmetik yang permintaannya di pasar
internasional terus meningkat tiap tahunnya. Indonesia sebagai Negara pemasok
kelapa sawit terbesar kedua setelah Malyasia berperan besar dalam perdagangan
internasional. Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap
peningkatan produktivitas kelapa sawit. Selama ini upaya peningkatan produktivitas
kelapa sawit banyak dilakukan di luar Jawa, sementara kondisi lingkungan
pada daerah tertentu di Jawa sesuai untuk pertumbuhan kelapa sawit. Maka
munculah inisiatif untuk mengembangkan dan membudidayakan kelapa sawit di
Jawa khususnya di Jawa Timur Kabupaten Blitar. Usaha perkebunan kelapa sawit
di Jawa merupakan hal yang baru karena selama ini perkebunan kelapa sawit di
Indonesia terdapat di Sumatra dan Kalimantan. Perbedaan lingkungan serta
adanya pemisah (barier) berupa laut antara Jawa dengan Sumatra dan Kalimantan
memungkinkan terjadinya perbedaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
yang menyerang kelapa sawit tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melakukan inventarisasi
terhadap OPT khusunya hama yang menyerang kelapa sawit pada tiga umur tanaman
berbeda (1, 2, dan 4 tahun) di perkebunan kelapa sawit Desa Panggungrejo
Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar Jawa Timur. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah eksplorasi dengan cara observasi. Pengamatan dila-
kukan pada hama-hama yang ditemukan menyerang kelapa sawit berdasarkan
gejala kerusakan yang ditimbulkan. Hama yang temukan dicatat dan kerusakan
yang ditimbulkan dinilai dengan skor untuk menentukan intensitas serangannya.
Hama yang ditemukan pada kelapa sawit di perkebunan kelapa sawit Desa
Panggungrejo Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar adalah golongan
serangga dan mamalia. Hama dari golongan serangga yang ditemukan yaitu Kutu
Dompolan (Pseudococcus sp.), Ulat Bulu (Arctornis sp.), dan Ulat Api (Parasa
lepida) sedangkan hama dari golongan mamalia ialah Bajing Kelapa (Callosciurus
sp.). Ulat api dan ulat bulu ditemukan pada semua umur tanaman kelapa sawit,
sedangkan kutu dompolan dan hama bajing kelapa hanya ditemukan pada kelapa
sawit umur 4 tahun dengan intensitas serangan berbeda. Intensitas serangan kutu
dompolan dan hama bajing masing- masing ialah 1.83 dan 12.23 persen sedangkan
ulat api dan ulat bulu pada umur tanaman 1, 2, dan 4 tahun masing- masing ialah
0.04; 0.09; 0.35 dan 0.39; 0.35; 0.19 persen. | en_US |