dc.description.abstract | RINGKASAN
Komparasi Hasil Belajar Fisika Siswa Antara Menggunakan Model
Pembelajaran Generatif Memperhatikan Gaya Belajar dan Model
Pembelajaran Generatif (Studi Hasil Belajar Pokok Bahasan Energi dan Usaha
Kelas VIII Semester Gasal di SMP Negeri 2 Sumbersuko Kabupaten Lumajang
Tahun Ajaran 2010/2011); Niken Sri Wahyuningsih, 050210192140; 2010: 49
halaman; Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jember.
Kualitas pendidikan di negara kita rendah karena pendidikan di negara kita
belum melihat siswa sebagai individu yang unik dan bahwa setiap individu adalah
berbeda yang perlu pendekatan pembelajaran yang tidak seragam. Masih banyak guru
yang menggunakan satu cara saja dalam mengajar dan tidak dapat menentukan
metode dan model pembelajaran yang sesuai dengan modalitas belajar siswa. Hal ini
membuat siswa jenuh dan akhirnya tidak mau berusaha untuk memperoleh hasil
belajar yang baik. Pembelajaran generatif adalah salah satu model pembelajaran yang
lebih banyak merangsang siswa untuk menguji hipotesis dengan caranya sendiri dan
siswa beraktivitas sesuai caranya sendiri atau cara yang diiinginkannya sehingga
respon siswa positif yang akhirnya siswa berusaha untuk memperoleh hasil belajar
yang baik. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang pembelajaran,
dengan tujuan sebagai berikut: (1) mengetahui adanya perbedaan hasil belajar fisika
siswa antara yang diajar menggunakan model pembelajaran generatif dengan
memperhatikan gaya belajar siswa dan yang diajar menggunakan model pembelajaran
generatif, (2) mengetahui respon siswa terhadap model pembelajaran generatif.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimental. Antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini
mendapatkan model pembelajaran yang sama, namun yang membedakannya hanya
pada aspek gaya belajar siswa. Model pembelajaran ini terdiri atas empat tahap yaitu,
tahap pendahuluan, pemfokusan, tantangan dan penerapan konsep. Pada tahap
vii
pemfokusan untuk kelas eksperimen gaya belajar siswa diperhatikan. Pada tahap ini
guru memberikan tugas pada masing-masing kelompok gaya belajar untuk menguji
hipotesis melalui kegiatan eksperimen/percobaan dengan pemberian instruksi
percobaan sesuai dengan gaya belajar masing-masing kelompok. Selain itu pada
tahap ini, guru juga memberikan lembar kerja siswa yang sesuai dengan gaya belajar
masing-masing kelompok eksperimen.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Sumbersuko Lumajang, sedangkan yang menjadi sampelnya peneliti mengambil
berdasarkan teknik cluster random sampling dengan cara undian. Dari hasil analisis
data ulangan harian bab gaya kelas VIII didapatkan data homogen dan setelah
dilaksanakan undian maka didapatkan kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas
VIII C sebagai kelas eksperimen. Kegiatan belajar mengajar dalam penelitian ini ada
tiga kali pertemuan dan pengumpulan datanya meliputi kegiatan pengambilan angket
gaya belajar siswa pada kelas eksperimen, kegiatan pretest dan posttest kelas
eksperimen maupun kontrol berupa pemberian tes kognitif untuk mengukur hasil
belajar fisika siswa, pengambilan angket respon siswa terhadap penerapan model
pembelajaran yang guru berikan selama kegiatan belajar mengajar.
Siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran generatif dengan
memperhatikan gaya belajar siswa dalam penelitian ini mempunyai nilai rata-rata
hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang diajar yang diajar menggunakan
model pembelajaran generatif dengan selisih nilai rata-rata pretest dan postest sebesar
7.4. Hasil penghitungan uji hipotesis dengan uji beda sampel bebas menunjukkan
bahwa ada perbedaan hasil belajar fisika yang signifikan antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen dengan nilai t hitung sebesar 2.419 dan nilai t tabel sebesar
2.000, sehingga t hitung lebih besar dari t tabel, sedangkan nilai Sig (2-sided) di atas
sebesar 0.019 kurang dari 0.05. Hasil analisis angket respon siswa baik pada kelas
kontrol maupun pada kelas eksperimen adalah positif yakni sebesar 94% dari seluruh
siswa merasa senang selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. | en_US |