PENGARUH KONSENTRASI HORMON ORGANIK DAN LARUTAN NUTRISI HIDROPONIK TERHADAP HASIL DAN KUALITAS BUAH MELON (Cucumis melo L.)
Abstract
Produksi dan kualitas melon di Indonesia hingga saat ini masih tergolong
rendah. Salah satu penyebab rendahnya produksi melon adalah penerapan paket
teknologi budidaya yang belum sesuai dengan anjuran. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah teknik budidaya hidroponik dengan menggunakan larutan
nutrisi dan hormon organik yang tepat konsentrasinya sehingga diharapkan
mampu meningkatkan produksi buah melon dengan kualitas lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan pasar.
Penelitian yang dilakukan bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi
hormon organik dan larutan nutrisi hidroponik terhadap hasil dan kualitas buah
melon yang dimulai pada bulan Juni sampai September 2010 di rumah kasa,
Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Penelitian dilaksanakan dengan
menggunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap faktorial 4 x 4 yang diulang
tiga kali. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan nutrisi (K) terdiri dari K1 = 0
gr/L air, K2 = 2 gr/L air, K3 = 4 gr/L air, K4 = 6 gr/L air. Faktor kedua adalah
konsentrasi hormon organik (H) terdiri dari H1 = 0 cc/L larutan nutrisi, H2 = 1
cc/L larutan nutrisi, H3 = 2 cc/L larutan nutrisi, H4 = 3 cc/L larutan nutrisi.
Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara konsentrasi larutan nutrisi 4
gr/L dan hormon organik 3 cc/L cenderung memberikan hasil terbaik pada
parameter diameter buah, ketebalan daging buah, dan kandungan gula total.
Konsentrasi larutan nutrisi 6 gr/L cenderung memberikan hasil terbaik pada
parameter diameter buah, ketebalan daging buah, dan kandungan gula total.
Konsentrasi hormon organik 2 cc/L cenderung memberikan hasil terbaik pada
parameter diameter buah
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]