PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP
Abstract
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yaitu suatu
ilmu yang mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam serta berusaha
untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta. Fisika menguraikan dan
menganalisis struktur dan peristiwa-peristiwa di alam, teknik, dan lingkungan
sekitar. Tujuan pembelajaran Fisika di SMP secara umum adalah memberikan
pengetahuan tentang fisika, kemampuan dalam keterampilan proses serta
meningkatkan kreatifitas dan sikap ilmiah. Pembenahan dalam proses belajar
mengajar fisika harus dilakukan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam
mencapai kualitas pembelajaran fisika sesuai dengan tujuan pendidikan. Dengan
demikian, seorang guru harus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang
mendorong siswa belajar atau memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan
aktif mengkonstruksi konsep-konsep yang dipelajarinya dengan menerapkan
berbagai pendekatan, strategi, metode, media dan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan mutu pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang mampu
membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi pembelajaran fisika yaitu
Model Cooperative Learning dengan Metode Cooperative Script. Tujuan dari
penelitian ini adalah: (1) mengkaji perbedaan yang signifikan antara hasil belajar
fisika yang menggunakan Model Cooperative Learning dengan Metode
Cooperative Script dan pembelajaran konvensional di SMP, (2) mengkaji
aktivitas belajar siswa dengan menggunakan Model Cooperative Learning dengan
Metode Cooperative Script dalam pembelajaran fisika di SMP, dan (3) mengkaji
vii
retensi hasil belajar dengan menggunakan Model Cooperative Learning dengan
Metode Cooperative Script dalam pembelajaran fisika di SMP.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukowono. Responden penelitian ditentukan
setelah dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster
random sampling. Rancangan penelitian menggunakan control group pre-test
post-test design. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji 𝑡 untuk
menjawab rumusan masalah yang pertama dan ketiga serta menggunakan
persentase aktivitas untuk menjawab rumusan masalah yang kedua.
Analisis data menggunakan uji 𝑡 untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa diperoleh nilai 𝑡
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
= 3,06 dan nilai 𝑡
viii
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
= 1,996 sehingga 𝑡
>
𝑡
𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
, maka hipotesis nihil (𝐻
0
) ditolak dan hipotesis kerja (𝐻
) diterima. Hasil
analisis aktivitas siswa diperoleh persentase aktivitas siswa sebesar 79,96 % dan
termasuk pada kategori aktif. Analisis data menggunakan uji 𝑡 untuk mengetahui
retensi hasil belajar diperoleh nilai 𝑡
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
𝑎
= 1,896 sehingga −2,026 <
𝑡
ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
< 2,026, maka hipotesis nihil (𝐻
0
) diterima dan hipotesis kerja (𝐻
ditolak. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari
penelitian ini adalah: (1) ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika
yang menggunakan Model Cooperative Learning dengan Metode Cooperative
Script dan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sukowono tahun ajaran 2010/2011, (2) aktivitas belajar siswa kelas VII SMP
Negeri 1 Sukowono tahun ajaran 2010/2011 selama mengikuti pembelajaran
fisika yang menggunakan Model Cooperative Learning dengan Metode
Cooperative Script termasuk dalam kategori aktif, dan (3) Tidak ada perbedaan
yang signifikan antara nilai post-test dan nilai tes tunda siswa mengggunakan
Model Cooperative Learning dengan Metode Cooperative Script. Dengan kata
lain, penggunaan Model Cooperative Learning dengan Metode Cooperative
Script dapat membuat retensi hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sukowono tahun ajaran 2010/2011 yang baik.