Karakterisasi Ekstrak Polifenol Biji Kakao Nonfermented dari Berbagai Macam Metode Ekstraksi; Shinta Setiadevi, 061710101081
Abstract
peluang untuk dikembangkan dalam rangka usaha meningkatkan devisa negara
dan penghasilan petani kakao. Salah satu produk yang dapat dihasilkan dari
pengolahan biji kakao adalah polifenol. Polifenol memiliki spektrum luas dengan
sifat kelarutan pada suatu pelarut yang berbeda-beda. Dengan demikian, ekstraksi
menggunakan berbagai pelarut akan menghasilkan komponen polifenol yang
berbeda pula. Sifat antibakteri yang dimiliki oleh setiap senyawa yang diperoleh
dari ekstraksi tersebut juga akan berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh variasi metode ekstraksi terhadap karakteristik ekstrak
polifenol yang dihasilkan dan mengetahui pengaruh ekstrak polifenol terhadap
daya hambat pertumbuhan bakteri patogen.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan biji kakao kering
nonfermented sebagai bahan dasar untuk produksi bubuk polifenol kasar yang
akan diaplikasikan sebagai senyawa antibakteri Escherichia coli dan Bacillus
subtilis. Penelitian terbagi atas dua tahapan yaitu produksi bubuk polifenol kasar
dan analisa bubuk polifenol kasar yang dihasilkan. Produksi bubuk polifenol kasar
dilakukan dengan empat macam metode ekstraksi yaitu A1 menggunakan pelarut
air, A2 menggunakan pelarut alkohol 70%, A3 menggunakan pelarut petroleum
benzene dan air, A4 menggunakan pelarut petroleum benzene dan alkohol 70%.
Masing-masing perlakuan tersebut menggunakan empat kali ulangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi metode ekstraksi polifenol
dengan menggunakan alkohol 70% menghasilkan total polifenol bubuk polifenol
kasar yang lebih besar daripada air, variasi metode ekstraksi polifenol dengan
menggunakan air menghasilkan rendemen dan aktivitas antioksidan bubuk
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]