Show simple item record

dc.contributor.authorWirida Sari Waskita
dc.date.accessioned2014-01-23T14:30:30Z
dc.date.available2014-01-23T14:30:30Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM090210204078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22611
dc.description.abstractPendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SD dan memiliki karakteristik pendidikan ranah afektif. Pendidikan Kewarganegaraan bukanlah mata pelajaran yang hanya memfokuskan pada ranah kognitif semata, melainkan memfokuskan pada penanaman nilai-nilai dalam diri siswa. Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi di SDN Badean 1 Jember pembelajaran PKn di sekolah tersebut khususnya pembelajaran PKn cenderung membosankan karena guru belum mengoptimalkan penggunaan model pembelajaran yang tepat sehingga aktivitas belajar dan hasil belajar siswa masih belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran yang lebih menginternalisasi nilai-nilai sehingga siswa semangat dalam belajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn pokok bahasan sikap terhadap pengaruh globalisasi melalui penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) tipe analisis nilai pada siwa kelas IV SDN Badean 1 Jember? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) dalam pembelajaran PKn pokok bahasan sikap terhadap pengaruh globalisasi pada siswa kelas IV SDN Badean 1 Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah adaptasi model skema Mc. Taggart yang terdiri dari 4 fase meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Badean 1 Jember sebanyak 41 siswa. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan metode tes. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, proses pembelajaran melalui model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) tipe analisis nilai berjalan dengan baik. Persentase aktivitas belajar siswa dengan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) tipe analisis nilai pada siklus 1 secara klasikal sebesar 68% dengan kategori 16 siswa sangat aktif, 12 siswa aktif, 12 siswa kurang aktif dan 1 siswa tidak aktif. Siklus 2 secara klasikal sebesar 83% dengan 23 siswa sangat aktif, 11 siswa aktif, 7 siswa kurang aktif dan 0 siswa tidak aktif, sehingga mengalami peningkatan sebesar 15%. Berdasarkan hasil analisis tes hasil belajar, siswa yang tuntas dalam belajar berjumlah 29 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa., dengan kategori sangat tinggi/sangat baik sebanyak 4 siswa, tingi/baik sebanyak 25 siswa, rendah/kurang sebanyak 12 siswa, sehingga ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 71%. Analisis hasil tes siklus 2, siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 35 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa, dengan kategori sangat tinggi/sangat baik sebanyak 15 siswa, tinggi/baik sebanyak 20 siswa, rendah/kurang sebanyak 6 siswa, sehingga ketuntasan klasikal yang dicapai adalah 85%, maka peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 14%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) tipe analisis nilai berjalan dengan baik dan membuat siswa menjadi aktif dan paham terhadap konsep materi yang diajarkan sehingga dapat meningkatakan aktivitas dan hasil belajar siswa. Aktivitas dan hasil belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran VCT tipe analisis nilai mengalami peningkatan yang signifikan secara klasikal. Persentase ketuntasan klasikal aktivitas belajar siswa pada siklus 1 adalah sebesar 68%. Sedangkan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus 2 adalah sebesar 83%, sehingga dari siklus 1 ke siklus 2aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 15%. Begitupun juga dengan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus secara signifikan. Persentase ahasil belajar siswa pada siklus 1 adalah sebesar 71% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 29 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa, sedangkan persentase belajar pada siklus 2 sebesar 85% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 35 dan yang tidak tuntas sebanyak 6 siswa. Sehingga peningkatan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 adalah sebsar 14%. Saran dalam penelitian ini adalah hendaknya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) tipe analisis nilai dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas agar siswa lebih mudah memahami konsep dari materi yang diajarkan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210204078;
dc.subjectValue Clarification Technique (VCT),Pengaruh Globalisasien_US
dc.titlePENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DALAM PEMBELAJARAN PKN POKOK BAHASAN SIKAP TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV DI SDN BADEAN 1 JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record