| dc.description.abstract | Pengukuran kualitas tanah membutuhkan perhatian pada kenampakan 
fungsi-fungsi tanah yang bervariasi dalam ruang dan waktu serta perubahannya. 
Parameter diperlukan untuk mengevaluasi dampak berbagai pengolahan tanah 
pada suatu lahan. Kualitas tanah merupakan salah satu faktor penting dalam 
keberlanjutan suatu pengelolaan dan penggunaan lahan, yaitu merupakan 
kemampuan tanah untuk menampilkan fungsi-fungsinya dalam penggunaan lahan 
atau ekosistem, menopang produktivitas biologi, mempertahankan kualitas 
lingkungan, dan meningkatkan kesehatan tanaman, binatang, dan manusia. Sifat 
fisik, kimia, dan biologi tanah di lapangan digunakan sebagai indikator-indikator 
kualitas tanah. Seluruh data tanah yang  diperoleh di lapangan, dikembangkan 
menjadi indeks kualitas tanah. Indeks kualitas tanah tersebut dibuat menggunakan 
metode “ Principal Component Analysis (PCA) “ yaitu memilih suatu data set 
minimum (MDS) dari indikator-indikator yang paling mewakili fungsi-fungsi 
tanah tersebut. Dari berbagai indikator yang diamati di daerah penelitian diperoleh 
bahwa, kandungan lempung, jumlah karatan, jumlah pori makro, derajad kekuatan 
struktur, jumlah pori mikro, batas karatan, dan jumlah makro fauna teridentifikasi 
sebagai indikator utama kualitas tanah. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 
daerah tegalan nilai indeks kualitas tanahnya tinggi (SQI=0,659) sedangkan 
daerah perkebunan nilai indeks kualitas tanahnya rendah (SQI=0,411). | en_US |